JARINGAN SEKOLAH ISLAM TERPADU INDONESIA
Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia|Korda Banten Barat, siap memajukan pendidikan yang berkarakter (berakhlaq mulia)
SIT BINA INSANI SERANG-BANTEN
Yayasan Bina Insani didirikan pada tanggal 12 Juni 1996 dengan akte notaries DR. Wiratni Ahmadi, SH, terletak di wilayah agropolitan Kecamatan Waringinkurung, Serang-Banten.
KEMNAS II PRAMUKA SIT DATANG LAGI
Ada perubahan jadwal kegiatan PERKEMAHAN NASIONAL (KEMNAS) II Pramuka SIT, tapi tetap semangat ...! Bagaimana Banten Barat ??
JARINGAN SEKOLAH ISLAM TERPADU BANTEN
Terus semangat memajukan mutu pendidikan yang berkarakter (berakhlaq)
RAKOR JSIT BANTEN DENGAN ALEG BANTEN
Dari pertemuan ini menggarisbawahi bahwa JSIT sebagai bagian dari gerakan dakwah di Indonesia wa bil khusus bidang pendidikan dalam menjalankan tugasnya diharapkan mampu bersinergi dan searah ...
Rabu, 05 Oktober 2011
TEORI-TEORI ORGANISASI
Teori-Teori Organisasi
ERNEST DALE:
Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubunngan kerja dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok.
CYRIL SOFFER : Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu system kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.
KAST & ROSENZWEIG:
Organisasi adalah sub system teknik, sub system structural, sub system pshikososial dan sub system manajerial dari lingkungan yang lebih luas dimana ada kumpulan orang-orang berorenteasi pada tujuan.
PENGANTAR ILMU MANAJEMEN (PKOP4102) Bag. 3
Pengorganisasian (Organizing)
Sebaiknya Anda baca juga tentang :
Pengorganisasian adalah proses membagi kerja ke dalam komponen-komponen yang dapat dikelola dan mengoordinasikan hasil-hasil agar tercapai tujuan. Organisasi adalah kumpulan orang dalam pembagian kerja yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama.
Pengorganisasian ini bermanfaat karena jelas siapa menjalankan apa, siapa bertanggung jawab atas siapa, arus komunikasi dan memfokuskan sumber daya pada tujuan.
Di dalam pengorganisasian manajemen:
1) membagi kerja ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil,
2) membebankan tugas ini pada orang yang mampu,
3) mengalokasikan sumber daya pendukung yang diperlukan, dan
4) mengoordinasikan kerja yang terdiri atas tugas bahu rangkap/jamak untuk mencapai tujuan.
Pada tahap ini, fungsi manajemen yang berupa pengorganisasian ini dibahas sesuai dengan perkembangan konsep, yang sampai saat ini ada tiga, yaitu konsep klasik, konsep neoklasik dan konsep modern.
Konsep-konsep tentang organisasi sebenarnya telah berkembang mulai tahun 1800-an, dan konsep-konsep ini sekarang dikenal sebagai teori klasik atau teori tradisional.
Teori klasik berkembang dalam tiga aliran: birokrasi, teori administrasi, dan manajemen ilmiah.
Teori birokrasi dipelopori oleh Max Weber. Menurut Weber birokrasi mempunyai karakteristik tertentu, yaitu sebagai berikut.
Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori neoklasik mengubah, menambah, dan dalam banyak hal memperluas teori klasik. Anggapan dasar teori neoklasik adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu maupun kelompok.
Teori modern atau analisis sistem terhadap organisasi melihat unsur organisasi sebagai suatu kesatuan. Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah sistem tertutup, tetapi merupakan sistem terbuka yang menyesuaikan diri dengan perubahan di dalam lingkungan.
Jadi, birokrasi merupakan model normatif, menekankan struktur dalam organisasi.
Teori administrasi dipelopori oleh Henri Fayol. Fayol mengemukakan bahwa kegiatan industri dibagi ke dalam kegiatan teknis, komersial, finansial, keamanan, personalia, akuntansi, dan manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengoordinasian dan pengawasan).
Sejak semula Fayol membedakan kegiatan organisasi ke dalam: kegiatan operasional organisasi, dan kegiatan manajerial. Termasuk kegiatan operasional organisasi adalah sebagai berikut: teknis (produksi), komersial (pemasaran), finansial (keuangan), personalia, dan akuntansi. Termasuk kegiatan manajerial adalah sebagai berikut: perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah (pengarahan), pengoordinasian, dan pengawasan.
Selanjutnya, Urick dan Gulick memperkenalkan selain prinsip pembagian kerja juga prinsip koordinasi, departemenisasi, dan staf. Selain itu perlu alokasi tugas, aturan tentang kendali, hubungan lini dan staf serta fungsionalisme.
Mooney dan Reilly mengemukakan pentingnya 1) prinsip koordinasi, 2) prinsip skalar, dan 3) prinsip fungsional.
Manajemen ilmiah diciptakan oleh Frederick Winslow Taylor dan ada 4 kaidah dasar manajemen, yaitu sebagai berikut.
1. Sistem kegiatan yang terkoordinasi.
2. Kelompok orang yang melaksanakan fungsi.
3. Kerja sama untuk mencapai tujuan.
4. Adanya wewenang dan kepemimpinan
Organisasi tersusun atas dasar hubungan atasan dan bawahan sehingga wewenang harus ada secara formal. Kepemimpinan pun harus ada yang mencerminkan kualitas orang yang tepat dalam usaha kerja sama untuk mencapai tujuan.
Pengorganisasian ini bermanfaat karena jelas siapa menjalankan apa, siapa bertanggung jawab atas siapa, arus komunikasi dan memfokuskan sumber daya pada tujuan.
Di dalam pengorganisasian manajemen:
1) membagi kerja ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil,
2) membebankan tugas ini pada orang yang mampu,
3) mengalokasikan sumber daya pendukung yang diperlukan, dan
4) mengoordinasikan kerja yang terdiri atas tugas bahu rangkap/jamak untuk mencapai tujuan.
Pada tahap ini, fungsi manajemen yang berupa pengorganisasian ini dibahas sesuai dengan perkembangan konsep, yang sampai saat ini ada tiga, yaitu konsep klasik, konsep neoklasik dan konsep modern.
Konsep-konsep tentang organisasi sebenarnya telah berkembang mulai tahun 1800-an, dan konsep-konsep ini sekarang dikenal sebagai teori klasik atau teori tradisional.
Teori klasik berkembang dalam tiga aliran: birokrasi, teori administrasi, dan manajemen ilmiah.
Teori birokrasi dipelopori oleh Max Weber. Menurut Weber birokrasi mempunyai karakteristik tertentu, yaitu sebagai berikut.
- Pembagian kerja yang jelas, Pembagian kerja atas spesialisasi harus sesuai dengan kemampuan seseorang.
- Hierarki wewenang dirumuskan dengan baik, sentralisasi kekuasaan berdasarkan suatu hierarki dengan pemisahan jelas peringkat atas dan bawah.
- Program rasional untuk mencapai tujuan
- Seleksi dan promosi personalia didasarkan atas kecakapan teknis dan pendidikan latihan serta persyaratan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan tugas.
- Sistem dan prosedur bagi penanganan situasi kerja, Perlu catatan tertulis demi kesinambungan, keseragaman dan transaksi.
- Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang jabatan, Hubungan antarpribadi bersifat formal. Ada pemisahan antara masalah pribadi dengan masalah formal organisasi.
Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori neoklasik mengubah, menambah, dan dalam banyak hal memperluas teori klasik. Anggapan dasar teori neoklasik adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu maupun kelompok.
Teori modern atau analisis sistem terhadap organisasi melihat unsur organisasi sebagai suatu kesatuan. Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah sistem tertutup, tetapi merupakan sistem terbuka yang menyesuaikan diri dengan perubahan di dalam lingkungan.
Jadi, birokrasi merupakan model normatif, menekankan struktur dalam organisasi.
Teori administrasi dipelopori oleh Henri Fayol. Fayol mengemukakan bahwa kegiatan industri dibagi ke dalam kegiatan teknis, komersial, finansial, keamanan, personalia, akuntansi, dan manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengoordinasian dan pengawasan).
Sejak semula Fayol membedakan kegiatan organisasi ke dalam: kegiatan operasional organisasi, dan kegiatan manajerial. Termasuk kegiatan operasional organisasi adalah sebagai berikut: teknis (produksi), komersial (pemasaran), finansial (keuangan), personalia, dan akuntansi. Termasuk kegiatan manajerial adalah sebagai berikut: perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah (pengarahan), pengoordinasian, dan pengawasan.
Selanjutnya, Urick dan Gulick memperkenalkan selain prinsip pembagian kerja juga prinsip koordinasi, departemenisasi, dan staf. Selain itu perlu alokasi tugas, aturan tentang kendali, hubungan lini dan staf serta fungsionalisme.
Mooney dan Reilly mengemukakan pentingnya 1) prinsip koordinasi, 2) prinsip skalar, dan 3) prinsip fungsional.
Manajemen ilmiah diciptakan oleh Frederick Winslow Taylor dan ada 4 kaidah dasar manajemen, yaitu sebagai berikut.
- Perlunya menggantikan metode kerja praktik dengan yang berdasar ilmu pengetahuan.
- Perlunya mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan secara ilmiah agar karyawan bekerja sebaik-sebaiknya sesuai dengan spesialisasinya.
- Perlunya pengembangan ilmu tentang kerja dan mengintegrasikannya dengan seleksi, latihan dan pengembangan ilmiah karyawan.
- Perlunya pengembangan semangat dan mental karyawan melalui pendekatan karyawan oleh manajer agar timbul suasana kerja sama yang baik.
1. Sistem kegiatan yang terkoordinasi.
2. Kelompok orang yang melaksanakan fungsi.
3. Kerja sama untuk mencapai tujuan.
4. Adanya wewenang dan kepemimpinan
Organisasi tersusun atas dasar hubungan atasan dan bawahan sehingga wewenang harus ada secara formal. Kepemimpinan pun harus ada yang mencerminkan kualitas orang yang tepat dalam usaha kerja sama untuk mencapai tujuan.
Sebaiknya Anda baca juga tentang :
PENGANTAR ILMU MANAJEMEN (PKOP4102) Bag. 2
Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen, dan sekarang ini sudah merupakan suatu keharusan bagi manajemen untuk melakukan perencanaan pada segala kegiatan agar supaya tidak tertinggal oleh yang lain.
Perencanaan adalah proses manajemen yang berhubungan dengan usaha melihat ke depan, menilai peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan datang dan bersiap untuk menghadapinya.
Perencanaan merupakan proses menentukan tujuan organisasi dan menetapkan apa yang harus dilakukan untuk mencapainya. Berdasarkan ini semua perencanaan mencakup pemikiran ke depan, pengambilan keputusan dan adanya orientasi tujuan. Mengenai tujuan itu sendiri, berturut-turut akan dikemukakan tentang sifat-sifatnya, konsep manajemen berdasarkan proses pengelola, tujuan, penentuan tujuan, manfaat dan kelemahan manajemen berdasarkan tujuan.
Selanjutnya, akan dikemukakan strategi yang merupakan terjemahan tujuan. Strategi, diterjemahkan lebih lanjut ke dalam kebijaksanaan dan program-program/taktik organisasi. Berturut-turut akan dibicarakan tentang sifat strategi, penentuan strategi, jenis-jenis strategi, jenis-jenis rencana, serta manfaat rencana.
Tujuan organisasi adalah segala sesuatu yang harus dicapai organisasi untuk melaksanakan misi. Misi dikenal sebagai tujuan resmi yang tercantum pada naskah pendirian organisasi; selain itu ada tujuan operasi. Tujuan operasi adalah tujuan-tujuan berdasarkan mana sumber daya organisasi dialokasikan. Tujuan resmi membantu organisasi dalam identifikasi, integrasi, kolaborasi, adaptasi dan pembaharuan diri. Tujuan operasi, misalnya derajat keuntungan, posisi pasar, sumber daya, efisiensi, kualitas, inovasi dan tanggung jawab sosial.
Dengan menganalisis lingkungan organisasi, kekuatan dan kelemahan organisasi, mengkaji kesempatan dan hambatan yang dihadapi, dan penentuan masalah, maka organisasi dapat menentukan sekaligus tujuan yang ingin dicapai. Penentuan tujuan ini disusun dengan penentuan strategi, kebijaksanaan program dan taktik organisasi.
Strategi merupakan garis besar haluan organisasi. Menurut Koontz & Weihrich, strategi adalah (1) program umum tindakan dan pengarahan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi, (2) program tujuan organisasi dan perubahan yang diperlukan, sumber daya yang dimanfaatkan untuk mencapai tujuan, serta kebijaksanaan bertalian dengan memperoleh dan memanfaatkan sumber daya, serta (3) penentuan tujuan jangka panjang mendasari pemilihan tindakan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan.
Menurut Glueck & Jauch strategi adalah rencana menyatu, komprehensif dan terpadu yang mengaitkan keuntungan-keuntungan strategik organisasi dengan lingkungan organisasi dan yang didesain untuk menjamin agar tujuan organisasi tercapai melalui tindakan organisasi yang tepat. Proses menciptakan strategi dikenal sebagai perencanaan strategik dan identik dengan analisis ESWOT: analisis lingkungan (Environment, E), diagnosis organisasi (kekuatan dan kelemahan, Strength & Weaknesses, SW), dan pengkajian kesempatan dan ancaman (Opportunities and Threats, OT).
Selanjutnya Miles dan Snow mengemukakan adanya 4 jenis strategi, yaitu sesuai dengan daur penyesuaian:
1. mempertahankan (defender), terutama untuk organisasi dengan daerah produk/pasar yang sempit; dilakukan perbaikan efisiensi dalam operasi yang ada;
2. mencari yang baru (prospector), dengan inovasi;
3. menganalisis (analyzer), untuk organisasi yang bekerja pada dua pasar, yang stabil dan yang berubah; pada pasar yang stabil bekerja rutin dan efisien, pada pasar yang berubah diciptakan ide baru;
4. mengadakan reaksi (reactors), selalu menanti perubahan dalam lingkungan.
Strategi apa pun yang dipilih haruslah (1) konsisten: dengan tujuan, anggapan lingkungan, dan kondisi intern, (2) tepat: sesuai dengan kemampuan sumber daya, pilihan risiko, dan cakrawala waktu, serta (3) dapat diterapkan/dilaksanakan: layak dan merupakan stimulus bagi para anggota.
Kebijaksanaan, adalah pedoman umum untuk bertindak; kebijaksanaan mengidentifikasi arahan. Kebijaksanaan adalah pedoman untuk mengambil keputusan. Kebijaksanaan mengambil bentuk (a) diekspresikan, memberikan informasi pada mereka yang mengambil keputusan sehingga mereka dapat memilih dari berbagai alternatif; dan (b) implisit, tidak dinyatakan/ditulis, berupa contoh dari pimpinan dalam menyelesaikan soal atau karena tak layak diketahui.
Kebijaksanaan merupakan bagian dari implementasi manajemen strategik, dapat dipergunakan dasar pengawasan, mengurangi waktu pimpinan mengambil keputusan, situasi yang sama diselesaikan secara konsisten dan koordinasi antara unit dapat dilaksanakan.
Taktik adalah rencana tindakan dengan mana strategi dan kebijaksanaan dilaksanakan. Taktik biasanya dilaksanakan oleh manajemen bawah untuk menghadapi situasi dan kondisi setempat. Walaupun taktik memberikan semacam kebebasan pada mereka yang melakukan, namun sering ada prosedur dan aturan yang perlu diikuti.
Prosedur adalah metode melaksanakan kegiatan; prosedur adalah rencana yang menciptakan metode yang diperlukan untuk melakukan kegiatan di waktu yang akan datang. Prosedur, merupakan pedoman bertindak dan merinci cara bagaimana kegiatan tertentu harus dilakukan. Prosedur berupa serangkaian urutan secara kronologis tindakan yang diperlukan. Aturan, berupa resep langkah yang harus diikuti. Aturan menyatakan tindakan tertentu yang diperlukan, tetapi tanpa merinci urutan waktu. Dalam hal ini, tak ada kebebasan bagi mereka yang menjalankan aturan.
Selain prosedur dan aturan ada program yang merupakan cakupan dari tujuan yang kompleks, kebijaksanaan, prosedur, aturan, pembebanan tugas, langkah yang perlu diambil, sumber daya yang dimanfaatkan serta unsur yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan, didukung oleh anggaran.
Anggaran adalah pernyataan akan hasil yang diharapkan, dicerminkan dalam angka-angka. Anggaran dapat dimanfaatkan sebagai alat pengawasan. Anggaran itu dapat bersifat fleksibel/luwes bergantung pada hasil organisasi; ada pula anggaran program di mana ada tujuan, program terinci dan estimasi biaya. Ada lagi anggaran basis nol (zero-base budget) di mana program dimulai dari nol. Akhirnya, ada jadwal (skedul), yaitu kegiatan yang dikaitkan dengan waktu dan sasaran.
Belum lagi kita menghadapi masa depan yang penuh risiko dan ketidakpastian sehingga di dalam memilih strategi alternatif kita dihadapkan pada berbagai kriteria.
Kriteria keputusan pada situasi penuh risiko adalah (1) cakrawala rencana dibatasi, (2) analisis kepekaan, (3) penilaian sekarang, (4) nilai harapan, (5) setara kepastian, (6) guna yang diharapkan, (7) rasionalitas, dan (8) kriteria kemungkinan maksimum. Sedang kriteria keputusan pada situasi ketidakpastian adalah (1) pedoman Bayes (2) pedoman maksimum-minimum, (3) pedoman maksimum-maksimum, (4) pedoman Hurwice, dan (5) pedoman penyelesaian minimal.
Jenis-jenis rencana dan manfaat rencana. Jenis rencana adalah sebagai berikut.
1. Menurut waktu
a. Rencana jangka panjang, meliputi waktu lebih dari 5 tahun.
b. Rencana jangka menengah, meliputi waktu 1 - 5 tahun.
c. Rencana jangka pendek, meliputi waktu 1 tahun atau kurang.
2. Menurut lingkup
a. Rencana strategik: lingkup luas, komprehensif, jangka panjang,
arahan.
b. Rencana operasional: lingkup terbatas, bertalian dengan sumber daya
dan kegiatan implementasi rencana strategik.
3. Menurut penggunaan
a. Beberapa kali: menjadi pedoman kegiatan pada berbagai situasi.
b. Satu kali untuk menanggulangi masalah unik.
Manfaat perencanaan adalah:
Sebaiknya Anda baca juga tentang :
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen, dan sekarang ini sudah merupakan suatu keharusan bagi manajemen untuk melakukan perencanaan pada segala kegiatan agar supaya tidak tertinggal oleh yang lain.
Perencanaan adalah proses manajemen yang berhubungan dengan usaha melihat ke depan, menilai peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan datang dan bersiap untuk menghadapinya.
Perencanaan merupakan proses menentukan tujuan organisasi dan menetapkan apa yang harus dilakukan untuk mencapainya. Berdasarkan ini semua perencanaan mencakup pemikiran ke depan, pengambilan keputusan dan adanya orientasi tujuan. Mengenai tujuan itu sendiri, berturut-turut akan dikemukakan tentang sifat-sifatnya, konsep manajemen berdasarkan proses pengelola, tujuan, penentuan tujuan, manfaat dan kelemahan manajemen berdasarkan tujuan.
Selanjutnya, akan dikemukakan strategi yang merupakan terjemahan tujuan. Strategi, diterjemahkan lebih lanjut ke dalam kebijaksanaan dan program-program/taktik organisasi. Berturut-turut akan dibicarakan tentang sifat strategi, penentuan strategi, jenis-jenis strategi, jenis-jenis rencana, serta manfaat rencana.
Tujuan organisasi adalah segala sesuatu yang harus dicapai organisasi untuk melaksanakan misi. Misi dikenal sebagai tujuan resmi yang tercantum pada naskah pendirian organisasi; selain itu ada tujuan operasi. Tujuan operasi adalah tujuan-tujuan berdasarkan mana sumber daya organisasi dialokasikan. Tujuan resmi membantu organisasi dalam identifikasi, integrasi, kolaborasi, adaptasi dan pembaharuan diri. Tujuan operasi, misalnya derajat keuntungan, posisi pasar, sumber daya, efisiensi, kualitas, inovasi dan tanggung jawab sosial.
Dengan menganalisis lingkungan organisasi, kekuatan dan kelemahan organisasi, mengkaji kesempatan dan hambatan yang dihadapi, dan penentuan masalah, maka organisasi dapat menentukan sekaligus tujuan yang ingin dicapai. Penentuan tujuan ini disusun dengan penentuan strategi, kebijaksanaan program dan taktik organisasi.
Strategi merupakan garis besar haluan organisasi. Menurut Koontz & Weihrich, strategi adalah (1) program umum tindakan dan pengarahan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi, (2) program tujuan organisasi dan perubahan yang diperlukan, sumber daya yang dimanfaatkan untuk mencapai tujuan, serta kebijaksanaan bertalian dengan memperoleh dan memanfaatkan sumber daya, serta (3) penentuan tujuan jangka panjang mendasari pemilihan tindakan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan.
Menurut Glueck & Jauch strategi adalah rencana menyatu, komprehensif dan terpadu yang mengaitkan keuntungan-keuntungan strategik organisasi dengan lingkungan organisasi dan yang didesain untuk menjamin agar tujuan organisasi tercapai melalui tindakan organisasi yang tepat. Proses menciptakan strategi dikenal sebagai perencanaan strategik dan identik dengan analisis ESWOT: analisis lingkungan (Environment, E), diagnosis organisasi (kekuatan dan kelemahan, Strength & Weaknesses, SW), dan pengkajian kesempatan dan ancaman (Opportunities and Threats, OT).
Selanjutnya Miles dan Snow mengemukakan adanya 4 jenis strategi, yaitu sesuai dengan daur penyesuaian:
1. mempertahankan (defender), terutama untuk organisasi dengan daerah produk/pasar yang sempit; dilakukan perbaikan efisiensi dalam operasi yang ada;
2. mencari yang baru (prospector), dengan inovasi;
3. menganalisis (analyzer), untuk organisasi yang bekerja pada dua pasar, yang stabil dan yang berubah; pada pasar yang stabil bekerja rutin dan efisien, pada pasar yang berubah diciptakan ide baru;
4. mengadakan reaksi (reactors), selalu menanti perubahan dalam lingkungan.
Strategi apa pun yang dipilih haruslah (1) konsisten: dengan tujuan, anggapan lingkungan, dan kondisi intern, (2) tepat: sesuai dengan kemampuan sumber daya, pilihan risiko, dan cakrawala waktu, serta (3) dapat diterapkan/dilaksanakan: layak dan merupakan stimulus bagi para anggota.
Kebijaksanaan, adalah pedoman umum untuk bertindak; kebijaksanaan mengidentifikasi arahan. Kebijaksanaan adalah pedoman untuk mengambil keputusan. Kebijaksanaan mengambil bentuk (a) diekspresikan, memberikan informasi pada mereka yang mengambil keputusan sehingga mereka dapat memilih dari berbagai alternatif; dan (b) implisit, tidak dinyatakan/ditulis, berupa contoh dari pimpinan dalam menyelesaikan soal atau karena tak layak diketahui.
Kebijaksanaan merupakan bagian dari implementasi manajemen strategik, dapat dipergunakan dasar pengawasan, mengurangi waktu pimpinan mengambil keputusan, situasi yang sama diselesaikan secara konsisten dan koordinasi antara unit dapat dilaksanakan.
Taktik adalah rencana tindakan dengan mana strategi dan kebijaksanaan dilaksanakan. Taktik biasanya dilaksanakan oleh manajemen bawah untuk menghadapi situasi dan kondisi setempat. Walaupun taktik memberikan semacam kebebasan pada mereka yang melakukan, namun sering ada prosedur dan aturan yang perlu diikuti.
Prosedur adalah metode melaksanakan kegiatan; prosedur adalah rencana yang menciptakan metode yang diperlukan untuk melakukan kegiatan di waktu yang akan datang. Prosedur, merupakan pedoman bertindak dan merinci cara bagaimana kegiatan tertentu harus dilakukan. Prosedur berupa serangkaian urutan secara kronologis tindakan yang diperlukan. Aturan, berupa resep langkah yang harus diikuti. Aturan menyatakan tindakan tertentu yang diperlukan, tetapi tanpa merinci urutan waktu. Dalam hal ini, tak ada kebebasan bagi mereka yang menjalankan aturan.
Selain prosedur dan aturan ada program yang merupakan cakupan dari tujuan yang kompleks, kebijaksanaan, prosedur, aturan, pembebanan tugas, langkah yang perlu diambil, sumber daya yang dimanfaatkan serta unsur yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan, didukung oleh anggaran.
Anggaran adalah pernyataan akan hasil yang diharapkan, dicerminkan dalam angka-angka. Anggaran dapat dimanfaatkan sebagai alat pengawasan. Anggaran itu dapat bersifat fleksibel/luwes bergantung pada hasil organisasi; ada pula anggaran program di mana ada tujuan, program terinci dan estimasi biaya. Ada lagi anggaran basis nol (zero-base budget) di mana program dimulai dari nol. Akhirnya, ada jadwal (skedul), yaitu kegiatan yang dikaitkan dengan waktu dan sasaran.
Belum lagi kita menghadapi masa depan yang penuh risiko dan ketidakpastian sehingga di dalam memilih strategi alternatif kita dihadapkan pada berbagai kriteria.
Kriteria keputusan pada situasi penuh risiko adalah (1) cakrawala rencana dibatasi, (2) analisis kepekaan, (3) penilaian sekarang, (4) nilai harapan, (5) setara kepastian, (6) guna yang diharapkan, (7) rasionalitas, dan (8) kriteria kemungkinan maksimum. Sedang kriteria keputusan pada situasi ketidakpastian adalah (1) pedoman Bayes (2) pedoman maksimum-minimum, (3) pedoman maksimum-maksimum, (4) pedoman Hurwice, dan (5) pedoman penyelesaian minimal.
Jenis-jenis rencana dan manfaat rencana. Jenis rencana adalah sebagai berikut.
1. Menurut waktu
a. Rencana jangka panjang, meliputi waktu lebih dari 5 tahun.
b. Rencana jangka menengah, meliputi waktu 1 - 5 tahun.
c. Rencana jangka pendek, meliputi waktu 1 tahun atau kurang.
2. Menurut lingkup
a. Rencana strategik: lingkup luas, komprehensif, jangka panjang,
arahan.
b. Rencana operasional: lingkup terbatas, bertalian dengan sumber daya
dan kegiatan implementasi rencana strategik.
3. Menurut penggunaan
a. Beberapa kali: menjadi pedoman kegiatan pada berbagai situasi.
b. Satu kali untuk menanggulangi masalah unik.
Manfaat perencanaan adalah:
- menciptakan situasi penuh stabilitas, penyesuaian dan memenuhi situasi yang berubah;
- memperjelas rantai tujuan dan sarana sehingga anggota organisasi terfokus perhatiannya pada tujuan bersama;
- peningkatan kinerja (performance);
- menciptakan sarana pengawasan yang lebih baik.
Sebaiknya Anda baca juga tentang :
- 1 Etimologi
- 2 Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen
- 3 Teori manajemen
- 4 Fungsi manajemen
- 5 Sarana manajemen
- 6 Prinsip manajemen
- 7 Manajer
- 8 Bidang manajemen
- 9 Referensi
- 10 Pranala luar