Pengertian Ekonomi Pembangunan, Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi.
Ekonomi Pembangunan adalah sebagai suatu cabang Ilmu Ekonomi, yang bertujuan untuk menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang dan mendapatkan cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah itu, agar negara-negara tersebut dapat membangun ekonominya dengan lebih cepat lagi.
Tujuan dari analisis ekonomi pembangunan adalah untuk: 1) menelaah faktor-faktor yang menimbulkan keterlambatan atau ketiadaan pembangunan di negara-negara sedang berkembang, 2) mengemukakan cara pendekatan yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi, sehingga dapat mempercepat jalannya pembangunan ekonomi di negara-negara tersebut. Ekonomi pembangunan belum mempunyai pola analisis tertentu yang dapat diterima oleh kebanyakan ahli-ahli ekonomi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor:
- sangat kompleksnya masalah pembangunan
- banyaknya faktor yang mempengaruhi pembangunan dan banyaknya faktor yang terpengaruh oleh pembangunan. Hal ini menyebabkan topik yang dianalisis dalam ekonomi pembangunan meliputi bidang yang sangat luas. Di bawah ini merupakan contoh bidang yang dianalisis dalam ekonomi pembangunan antara lain: masalah pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, pembentukan modal, perdagangan luar negeri, pengerahan tabungan, bantuan luar negeri, pengangguran, migrasi, bidang pertanian, dan bidang industri.
- Ketiadaan teori-teori pembangunan yang dapat menciptakan suatu kerangka dasar dalam memberikan gambaran mengenai proses pembangunan ekonomi.
Pembangunan Ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang, disertai dengan perubahan ciri-ciri penting suatu masyarakat, yaitu perubahan dalam keadaan sistem politiknya, struktur sosialnya, nilai-nilai masyarakatnya dan struktur kegiatan ekonominya. Berdasarkan pengertian tersebut pembangunan ekonomi memiliki tiga sifat penting, yaitu: 1) Suatu proses, bahwa pembangunan ekonomi itu berlangsung secara terus-menerus. 2) Usaha untuk meningkatkan pendapat per kapita, karena kenaikan pendapatan per kapita itu merupakan suatu pencerminan dari timbulnya perbaikan kesejahteraan ekonomi masyarakat. 3) Kenaikan pendapatan per kapita harus terus berlangsung dalam jangka panjang. Hal ini bukan berarti bahwa pendapatan per kapita harus mengalami kenaikan terus-menerus, tetapi pada suatu waktu tertentu dapat turun. Yang penting kegiatan ekonomi secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun. Dikatakan ada pertumbuhan ekonomi apabila terdapat lebih banyak output, dan dikatakan terjadi pembangunan ekonomi tidak hanya terdapat lebih banyak output, tetapi juga terjadi perubahan-perubahan dalam kelembagaan dan pengetahuan teknik dalam menghasilkan output yang lebih banyak. Di samping itu, dikatakan terjadi pembangunan ekonomi apabila pertambahan pendapatan nasional pada suatu tahun tertentu melebihi dari tingkat pertumbuhan penduduk. Konsep pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang berbeda. Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi, tetapi pertumbuhan ekonomi belum tentu dibarengi oleh pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu kriteria keberhasilan pembangunan ekonomi. Dalam penggunaan yang lebih umum pertumbuhan ekonomi biasa digunakan untuk menyatakan perkembangan ekonomi di negara-negara maju, sedangkan istilah pembangunan ekonomi untuk menyatakan perkembangan ekonomi di negara sedang berkembang.
Pendapatan Per Kapita sebagai Indeks Tingkat Kesejahteraan
Sekarang kita akan mempelajari cara penghitungan pendapatan nasional, pendapatan per kapita dan laju pertumbuhan ekonomi. Untuk menghitung pendapatan nasional kita harus tahu dulu pengertian tentang pendapatan nasional, pendapatan nasional adalah jumlah keseluruhan nilai dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh lapisan masyarakat selama periode tertentu, untuk Indonesia adalah satu kalender akademik. Untuk menghitung pendapatan nasional ada tiga metode yang dapat dilakukan yaitu metode produksi, metode pendapatan, dan metode belanja atau pengeluaran. Teknik perhitungan pendapatan nasional dengan metode produksi ini dilakukan dengan dua cara yaitu: menjumlahkan nilai barang akhir, dan menjumlahkan nilai tambah. Apabila yang kita gunakan adalah menjumlahkan nilai barang akhir maka ada hal-hal yang harus kita perhatikan yaitu bahwa di dalam masyarakat modern produksi itu dipisah-pisahkan menjadi bagian-bagian yang sangat kecil. Sebagai contoh, pakaian yang dijual di toko adalah termasuk produksi toko yang menjualnya, produksi pabrik tekstil dan pabrik benang. Tekstil tersebut terbuat dari kapas, sehingga pakaian yang ada di toko tadi juga termasuk antara produksi pabrik kapas, dan pabrik kain. Dengan kata lain output suatu perusahaan menjadi input perusahaan lain. Output pabrik kapas menjadi input pabrik benang. Output pabrik benang menjadi input pabrik kain dan output pabrik kain menjadi input pabrik pakaian begitu seterusnya.
Jika metode pendapatan yang digunakan untuk menghitung, maka pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh lapisan masyarakat karena penggunaan faktor-faktor produksi. Yang termasuk faktor-faktor produksi antara lain: modal, tenaga kerja dan keahlian yang digunakan tersebut diberi balas jasa yang masing-masing berupa sewa, bunga, upah dan keuntungan. Karena faktor-faktor produksi tersebut dimiliki oleh seorang atau kelompok orang masyarakat, maka balas jasanya kembali kepada masyarakat sebagai pendapatan nasional. Pendapatan nasional yang dihitung dengan metode ini dikenal dengan sebutan Gross National Income (GNI). GNI dikurangi penyusutan barang-barang modal disebut dengan Net National Income (NNI).
Perhitungan pendapatan dengan metode pengeluaran dilakukan dengan cara menghitung seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat selama periode tertentu, untuk Indonesia adalah satu tahun kalender.
Perhitungan laju pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional adalah menunjukkan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai pada suatu tahun tertentu, sedangkan pertumbuhan ekonomi merupakan perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang berlaku dari tahun ke tahun. Untuk dapat menghitung laju pertumbuhan ekonomi harus diperbandingkan pendapatan nasional dari tahun ke tahun perlu dilandasi bahwa perubahan nilai pendapatan nasional dari tahun ke tahun disebabkan oleh faktor: perubahan dalam tingkat kegiatan ekonomi, dan perubahan dalam harga-harga. Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan atau perkembangan, apabila tingkat kegiatan ekonomi adalah lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Dengan kata lain perkembangan ekonomi baru tercipta apabila jumlah fisik dari barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan suatu perekonomian tersebut menjadi lebih besar atau bertambah besar pada tahun-tahun berikutnya.
Manfaat perhitungan pendapatan nasional dan pendapatan per kapita antara lain untuk:
- Mengetahui dan menelaah struktur perekonomian, berdasarkan perhitungan dapat diketahui apakah suatu negara itu negara agraris, industri atau jasa.
- Membandingkan perekonomian dari waktu ke waktu, pendapatan nasional dicatat setiap tahun maka akan diperoleh data pendapatan nasional dan pendapatan per kapita dari tahun ke tahun. Dengan demikian kita dapat membandingkan pendapatan nasional dari tahun ke tahun.
- Membandingkan perekonomian antardaerah. Perhitungan pendapatan nasional dapat juga digunakan untuk membandingkan perekonomian antardaerah (misal antarpropinsi, antar kabupaten atau antar negara).
- Merumuskan kebijakan pemerintah. Sebagai contoh, misalnya pemerintah pada periode mendatang menginginkan pertumbuhan ekonomi setinggi 5%. Maka, dengan data perhitungan pendapatan nasional, pemerintah akan dapat mengalokasikan ke sektor mana pertumbuhan ekonomi sebesar 5% itu harus dialokasikan. Misalkan ke sektor pertanian 15%, industri 20%, pertambangan 30% dan seterusnya sampai mencapai 100%.
Ada beberapa kelemahan pendapatan perkapita sebagai indikator tingkat kesejahteraan. Kelemahan pendapatan perkapita apabila digunakan sebagai dasar dalam menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara dan untuk membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat berbagai negara pada hakikatnya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu: kelemahan umum pendekatan pendapatan perkapita, dan kelemahan metodologis perhitungan pendapatan perkapita.
Masalah dan Hambatan dalam Pembangunan Ekonomi
Untuk mengetahui corak masalah pokok yang perlu diatasi oleh negara-negara berkembang dalam pembangunan ekonomi, perlu ditelaah implikasi dari berbagai ciri ekonomi dan sosial yang telah dikemukakan kepada kemampuan mereka memperlaju pembangunan. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan banyaknya negara berkembang belum berhasil mencapai tingkat pembangunan ekonomi seperti yang diharapkan. Untuk kejelasan sebab-sebab negara berkembang menghadapi banyak kesulitan dalam usahanya menciptakan perkembangan ekonomi yang lebih laju, beberapa analisis telah dibuat mengenai faktor-faktor yang dapat dipandang sebagai penghambat utama pembangunan ekonomi. Analisis itu dapatlah dipandang sebagai teori-teori yang menjelaskan tentang bentuk-bentuk hambatan terhadap usaha-usaha mempercepat pembangunan ekonomi di negara berkembang. Analisis ini disebut sebagai teori mengenai penghambat pembangunan atau biasa disebut Theories of Under Development.
Akibat perkembangan penduduk terhadap tingkat kesejahteraan.
Para ahli ekonomi pada umumnya sependapat bahwa perkembangan penduduk dapat menjadi faktor pendorong maupun faktor penghambat dalam pembangunan ekonomi. Dipandang sebagai faktor pendorong karena:
- pertambahan penduduk memungkinkan pertambahan jumlah tenaga kerja. Dengan memberikan pendidikan sebelum menjadi tenaga kerja, memungkinkan suatu masyarakat memperoleh tenaga terampil, tenaga terdidik bahkan tenaga ahli. Sehingga dalam tingkat pembangunan yang tinggi, pertambahan penduduk dapat memberikan sumbangan yang lebih besar dalam mengembangkan kegiatan ekonomi.
- Perkembangan penduduk akan memperluas pasar. Luasnya pasar barang dan jasa ditentukan oleh dua faktor penting, yaitu pendapatan masyarakat dan jumlah penduduk. Maka, jika penduduk bertambah luas pasar akan bertambah pula, dan perkembangan penduduk akan merupakan perangsang kepada sektor produksi untuk meningkatkan kegiatannya.
- Perkembangan penduduk dapat menciptakan dorongan untuk mengembangkan teknologi. Peranan ini sangat nampak di sektor pertanian, pertambahan penduduk merupakan salah satu faktor penting yang menimbulkan perbaikan teknologi pertanian di negara maju sejak dulu. Perkembangan penduduk yang bertambah cepat, bersama-sama dengan perbaikan dalam jaringan pengangkutan dan pertambahan dalam tingkat pendapatan, serta secara terus-menerus memperluas pasar hasil pertanian. Pasar yang bertambah luas ini menciptakan perangsang untuk meningkatkan produktivitas sektor tersebut dan hal ini dicapai dengan mempertinggi teknologi cara bercocok tanam.
0 komentar:
Posting Komentar