Sekilas tentang Konsep Dasar Manajemen
Produktivitas merupakan ukuran kinerja keberhasilan dalam memproduksi barang dan jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Produktivitas didefinisikan sebagai ukuran kuantitas dan kualitas kinerja dengan mempertimbangkan pemanfaatan sumber daya. Produktivitas adalah perbandingan antara hasil fisik dengan masukan sumber daya. Ini merupakan pengertian sempit. Secara lebih luas produktivitas mencerminkan ukuran kinerja yang lebih luas. Produktivitas bertalian dengan melaksanakan tugas dengan cara terbaik. Produktivitas merupakan kriteria, pencapaian kerja yang diterapkan pada individu, kelompok dan organisasi. Sebaliknya produktivitas yang tinggi memerlukan tidak sekadar teknologi tinggi dan karyawan terampil saja, namun memerlukan kombinasi kreativitas dan keberhasilan sehingga sistem keseluruhan berfungsi dengan baik. Para individu atau kelompok yang berkarya sempurna merupakan landasan dasar produktivitas organisasi. Oleh karena itu, usaha memberikan kemudahan pada kinerja individu dan kelompok merupakan ujian berat bagi manajemen.
Keberhasilan implementasi proses manajemen ini memerlukan kemampuan mengambil keputusan, memecahkan masalah dan mengambil tindakan memanfaatkan sumber daya secara efisien dan efektif. Efisiensi merupakan ukuran biaya sumber daya bertalian dengan pencapaian tujuan, yaitu hasil yang direalisasikan dibandingkan dengan masukan yang dikonsumsikan.
Efektivitas merupakan ukuran hasil tugas atau pencapaian tujuan. Keefektifan kinerja berarti memenuhi target-target produksi, baik kuantitas maupun kualitas, bagi unit kerja. Bagaimanapun juga selain keefektifan perlu efisiensi karena kita tidak memerlukan pencapaian tujuan, tetapi juga memperhatikan pemanfaatan baik atau wajar sumber daya atau efisiensi. Untuk ini perlu penerapan fungsi manajemen, yaitu sebagai berikut: 1) Perencanaan, yaitu penentuan apa yang akan atau harus dicapai, penentuan tujuan dan identifikasi langkah/tindakan apa yang tepat untuk mencapai tujuan. 2) Pengorganisasian, yaitu mengalokasikan sumber daya manusia dan bahan dengan kombinasi yang tepat untuk implementasi rencana. 3) Pengarahan, yaitu memberikan pedoman kegiatan orang lain dalam arahan yang tepat demi rencana tindak lanjut. 4) Pengoordinasian, yaitu sinkronisasi dan penyatuan tindakan kelompok orang agar harmonis, terpadu dan berintegrasi menuju pencapaian tujuan bersama. 5) Pengawasan, yaitu memantau kinerja, membandingkan hasil-hasil dengan tujuan, serta mengadakan tindakan perbaikan, dilakukan proses pengumpulan dan penafsiran umpan balik kinerja sebagai dasar tindakan konstruktif dan pengubahan.
Fungsi ini dilakukan pada berbagai peringkat/manajemen dalam organisasi/lembaga: oleh manajemen puncak yang lebih banyak melakukan perencanaan dan pengorganisasian daripada pengarahan, pengoordinasian dan pengawasan; oleh manajemen menengah yang lebih banyak merencana, mengorganisasi dan mengawasi daripada mengarahkan dan mengoordinasi; dan oleh manajemen bawah yang lebih banyak mengawasi; merencana dan mengorganisasi daripada mengarahkan dan mengoordinasi.
Manajemen adalah proses merencana, mengorganisasi, mengarahkan, mengoordinasikan serta mengawasi kegiatan mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Kegiatan organisasi, yang dalam hal ini kita anggap sebagai suatu badan usaha, meliputi pemasaran, produksi, personalia, keuangan dan administrasi keuangan.
Proses merencana meliputi usaha menentukan tujuan. Ini dilakukan dengan melihat pada lingkungan berusaha, mengkaji kekuatan dan kelemahan organisasi, menentukan kesempatan dan ancaman serta menentukan masalah, sekaligus tujuan yang akan dicapai, kemudian perlu digunakan strategi, kebijaksanaan dan taktik/program menyelesaikan masalah atau mencapai tujuan. Semuanya dilakukan berdasarkan proses pengambilan keputusan secara ilmiah.
Proses mengorganisasi meliputi penentuan fungsi, hubungan dan struktur. Fungsi berupa tugas-tugas, dan dibagi ke dalam fungsi garis-garis dan staf, serta fungsional. Hubungan, terdiri atas tanggung jawab, wewenang dan pelaporan. Struktur dapat horizontal dan vertikal. Semua ini memperlancar alokasi sumber daya manusia dan bahan dengan kombinasi tepat untuk implementasi rencana.
Proses pengarahan meliputi kegiatan pemberian perintah, motivasi dan menciptakan pengikut, diberikan pedoman kegiatan dalam arahan yang tepat demi rencana tindak lanjut.
Proses pengoordinasian mencakup penentuan sistem dan prosedur, komunikasi serta kerja sama untuk kepentingan bersama. Di sini diperoleh sinkroniasi dan penyatuan tindakan orang agar harmonis, terpadu dan berintegrasi menuju pencapaian tujuan bersama.
Proses pengawasan meliputi penentuan standar, supervisi, perbandingan dan tindakan perbaikan. Di sini dilakukan proses pengumpulan dan penafsiran umpan balik kinerja sebagai dasar tindakan konstruktif dan pengubahan agar supaya rencana dapat disiapkan secara lebih baik sebagai dasar kegiatan di masa yang akan datang. Dengan demikian, organisasi akan lebih berhasil di dalam mencapai tujuan-tujuannya.
Proses manajemen dilakukan oleh manajemen bawah (supervisor), menengah (middle) dan puncak (top). Ini merupakan pembagian manajemen berdasar peringkat. Berdasarkan liputan atau wawasan, manajemen terdiri atas manajemen fungsional dan manajemen umum. Semuanya juga melakukan proses manajemen ini.
Manajemen umum bertanggung jawab luas dan multifungsi. Sifatnya harus profesional. Manajemen fungsional bertalian dengan tanggung jawab tertentu dan berhubungan baik lateral maupun diagonal dengan anggota lain baik yang berkedudukan di atas maupun di bawahnya.
Dalam rangka menjalankan peranannya serta mengimplementasi fungsi-fungsi, manajemen harus memiliki keterampilan tertentu, yaitu sebagai berikut.
1. Manajemen bawah harus lebih banyak memiliki keterampilan teknis, sedikit keterampilan konseptual;
2. Manajemen menengah harus lebih banyak memiliki keterampilan konseptual daripada manajemen bawah dan sedikit keterampilan teknis;
3. Manajemen puncak terutama harus berketerampilan konseptual dan sedikit keterampilan teknis.
Manajemen (orang) di berbagai peringkat organisasi memanfaatkan "manajemen" sebagai dasar pengetahuan (proses) mengembangkan keterampilan, mengimplementasi fungsi dan menjalankan peranannya untuk mencapai tujuan, yaitu produktivitas. Mungkin saja tujuan ini tidak tunggal tetapi jamak atau bahu rangkap, seperti laba maksimum, volume penjualan maksimum, laba memuaskan, impas, rugi minimum, pembangunan daerah, kesempatan kerja, dan atau tanggung jawab sosial. Tujuan-tujuan ini ditentukan berdasar penataan situasi lingkungan, pengkajian terhadap kekuatan dan kelemahan organisasi serta penentuan kesempatan dan ancaman terhadap organisasi. Dari sini dapat ditentukan masalah yang dihadapi organisasi yang muncul dari kelemahan dan ancaman, sekaligus tujuan yang ingin dicapai.
Apabila produktivitas merupakan tujuan maka perlu diketahui makna produktivitas itu. Produktivitas adalah ukuran kuantitas, dan kualitas kinerja dengan mempertimbangkan kemanfaatan sumber daya.
Produktivitas merupakan ukuran kinerja keberhasilan dalam memproduksi barang dan jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Produktivitas didefinisikan sebagai ukuran kuantitas dan kualitas kinerja dengan mempertimbangkan pemanfaatan sumber daya. Produktivitas adalah perbandingan antara hasil fisik dengan masukan sumber daya. Ini merupakan pengertian sempit. Secara lebih luas produktivitas mencerminkan ukuran kinerja yang lebih luas. Produktivitas bertalian dengan melaksanakan tugas dengan cara terbaik. Produktivitas merupakan kriteria, pencapaian kerja yang diterapkan pada individu, kelompok dan organisasi. Sebaliknya produktivitas yang tinggi memerlukan tidak sekadar teknologi tinggi dan karyawan terampil saja, namun memerlukan kombinasi kreativitas dan keberhasilan sehingga sistem keseluruhan berfungsi dengan baik. Para individu atau kelompok yang berkarya sempurna merupakan landasan dasar produktivitas organisasi. Oleh karena itu, usaha memberikan kemudahan pada kinerja individu dan kelompok merupakan ujian berat bagi manajemen.
Keberhasilan implementasi proses manajemen ini memerlukan kemampuan mengambil keputusan, memecahkan masalah dan mengambil tindakan memanfaatkan sumber daya secara efisien dan efektif. Efisiensi merupakan ukuran biaya sumber daya bertalian dengan pencapaian tujuan, yaitu hasil yang direalisasikan dibandingkan dengan masukan yang dikonsumsikan.
Efektivitas merupakan ukuran hasil tugas atau pencapaian tujuan. Keefektifan kinerja berarti memenuhi target-target produksi, baik kuantitas maupun kualitas, bagi unit kerja. Bagaimanapun juga selain keefektifan perlu efisiensi karena kita tidak memerlukan pencapaian tujuan, tetapi juga memperhatikan pemanfaatan baik atau wajar sumber daya atau efisiensi. Untuk ini perlu penerapan fungsi manajemen, yaitu sebagai berikut: 1) Perencanaan, yaitu penentuan apa yang akan atau harus dicapai, penentuan tujuan dan identifikasi langkah/tindakan apa yang tepat untuk mencapai tujuan. 2) Pengorganisasian, yaitu mengalokasikan sumber daya manusia dan bahan dengan kombinasi yang tepat untuk implementasi rencana. 3) Pengarahan, yaitu memberikan pedoman kegiatan orang lain dalam arahan yang tepat demi rencana tindak lanjut. 4) Pengoordinasian, yaitu sinkronisasi dan penyatuan tindakan kelompok orang agar harmonis, terpadu dan berintegrasi menuju pencapaian tujuan bersama. 5) Pengawasan, yaitu memantau kinerja, membandingkan hasil-hasil dengan tujuan, serta mengadakan tindakan perbaikan, dilakukan proses pengumpulan dan penafsiran umpan balik kinerja sebagai dasar tindakan konstruktif dan pengubahan.
Fungsi ini dilakukan pada berbagai peringkat/manajemen dalam organisasi/lembaga: oleh manajemen puncak yang lebih banyak melakukan perencanaan dan pengorganisasian daripada pengarahan, pengoordinasian dan pengawasan; oleh manajemen menengah yang lebih banyak merencana, mengorganisasi dan mengawasi daripada mengarahkan dan mengoordinasi; dan oleh manajemen bawah yang lebih banyak mengawasi; merencana dan mengorganisasi daripada mengarahkan dan mengoordinasi.
Manajemen adalah proses merencana, mengorganisasi, mengarahkan, mengoordinasikan serta mengawasi kegiatan mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Kegiatan organisasi, yang dalam hal ini kita anggap sebagai suatu badan usaha, meliputi pemasaran, produksi, personalia, keuangan dan administrasi keuangan.
Proses merencana meliputi usaha menentukan tujuan. Ini dilakukan dengan melihat pada lingkungan berusaha, mengkaji kekuatan dan kelemahan organisasi, menentukan kesempatan dan ancaman serta menentukan masalah, sekaligus tujuan yang akan dicapai, kemudian perlu digunakan strategi, kebijaksanaan dan taktik/program menyelesaikan masalah atau mencapai tujuan. Semuanya dilakukan berdasarkan proses pengambilan keputusan secara ilmiah.
Proses mengorganisasi meliputi penentuan fungsi, hubungan dan struktur. Fungsi berupa tugas-tugas, dan dibagi ke dalam fungsi garis-garis dan staf, serta fungsional. Hubungan, terdiri atas tanggung jawab, wewenang dan pelaporan. Struktur dapat horizontal dan vertikal. Semua ini memperlancar alokasi sumber daya manusia dan bahan dengan kombinasi tepat untuk implementasi rencana.
Proses pengarahan meliputi kegiatan pemberian perintah, motivasi dan menciptakan pengikut, diberikan pedoman kegiatan dalam arahan yang tepat demi rencana tindak lanjut.
Proses pengoordinasian mencakup penentuan sistem dan prosedur, komunikasi serta kerja sama untuk kepentingan bersama. Di sini diperoleh sinkroniasi dan penyatuan tindakan orang agar harmonis, terpadu dan berintegrasi menuju pencapaian tujuan bersama.
Proses pengawasan meliputi penentuan standar, supervisi, perbandingan dan tindakan perbaikan. Di sini dilakukan proses pengumpulan dan penafsiran umpan balik kinerja sebagai dasar tindakan konstruktif dan pengubahan agar supaya rencana dapat disiapkan secara lebih baik sebagai dasar kegiatan di masa yang akan datang. Dengan demikian, organisasi akan lebih berhasil di dalam mencapai tujuan-tujuannya.
Proses manajemen dilakukan oleh manajemen bawah (supervisor), menengah (middle) dan puncak (top). Ini merupakan pembagian manajemen berdasar peringkat. Berdasarkan liputan atau wawasan, manajemen terdiri atas manajemen fungsional dan manajemen umum. Semuanya juga melakukan proses manajemen ini.
Manajemen umum bertanggung jawab luas dan multifungsi. Sifatnya harus profesional. Manajemen fungsional bertalian dengan tanggung jawab tertentu dan berhubungan baik lateral maupun diagonal dengan anggota lain baik yang berkedudukan di atas maupun di bawahnya.
Dalam rangka menjalankan peranannya serta mengimplementasi fungsi-fungsi, manajemen harus memiliki keterampilan tertentu, yaitu sebagai berikut.
1. Manajemen bawah harus lebih banyak memiliki keterampilan teknis, sedikit keterampilan konseptual;
2. Manajemen menengah harus lebih banyak memiliki keterampilan konseptual daripada manajemen bawah dan sedikit keterampilan teknis;
3. Manajemen puncak terutama harus berketerampilan konseptual dan sedikit keterampilan teknis.
Manajemen (orang) di berbagai peringkat organisasi memanfaatkan "manajemen" sebagai dasar pengetahuan (proses) mengembangkan keterampilan, mengimplementasi fungsi dan menjalankan peranannya untuk mencapai tujuan, yaitu produktivitas. Mungkin saja tujuan ini tidak tunggal tetapi jamak atau bahu rangkap, seperti laba maksimum, volume penjualan maksimum, laba memuaskan, impas, rugi minimum, pembangunan daerah, kesempatan kerja, dan atau tanggung jawab sosial. Tujuan-tujuan ini ditentukan berdasar penataan situasi lingkungan, pengkajian terhadap kekuatan dan kelemahan organisasi serta penentuan kesempatan dan ancaman terhadap organisasi. Dari sini dapat ditentukan masalah yang dihadapi organisasi yang muncul dari kelemahan dan ancaman, sekaligus tujuan yang ingin dicapai.
Apabila produktivitas merupakan tujuan maka perlu diketahui makna produktivitas itu. Produktivitas adalah ukuran kuantitas, dan kualitas kinerja dengan mempertimbangkan kemanfaatan sumber daya.
Sebaiknya Anda baca juga tentang :
0 komentar:
Posting Komentar