JARINGAN SEKOLAH ISLAM TERPADU INDONESIA
Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia|Korda Banten Barat, siap memajukan pendidikan yang berkarakter (berakhlaq mulia)
SIT BINA INSANI SERANG-BANTEN
Yayasan Bina Insani didirikan pada tanggal 12 Juni 1996 dengan akte notaries DR. Wiratni Ahmadi, SH, terletak di wilayah agropolitan Kecamatan Waringinkurung, Serang-Banten.
KEMNAS II PRAMUKA SIT DATANG LAGI
Ada perubahan jadwal kegiatan PERKEMAHAN NASIONAL (KEMNAS) II Pramuka SIT, tapi tetap semangat ...! Bagaimana Banten Barat ??
JARINGAN SEKOLAH ISLAM TERPADU BANTEN
Terus semangat memajukan mutu pendidikan yang berkarakter (berakhlaq)
RAKOR JSIT BANTEN DENGAN ALEG BANTEN
Dari pertemuan ini menggarisbawahi bahwa JSIT sebagai bagian dari gerakan dakwah di Indonesia wa bil khusus bidang pendidikan dalam menjalankan tugasnya diharapkan mampu bersinergi dan searah ...
Rabu, 05 Oktober 2011
TEORI-TEORI ORGANISASI
Teori-Teori Organisasi
ERNEST DALE:
Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubunngan kerja dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok.
CYRIL SOFFER : Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu system kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.
KAST & ROSENZWEIG:
Organisasi adalah sub system teknik, sub system structural, sub system pshikososial dan sub system manajerial dari lingkungan yang lebih luas dimana ada kumpulan orang-orang berorenteasi pada tujuan.
PENGANTAR ILMU MANAJEMEN (PKOP4102) Bag. 3
Pengorganisasian (Organizing)
Sebaiknya Anda baca juga tentang :
Pengorganisasian adalah proses membagi kerja ke dalam komponen-komponen yang dapat dikelola dan mengoordinasikan hasil-hasil agar tercapai tujuan. Organisasi adalah kumpulan orang dalam pembagian kerja yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama.
Pengorganisasian ini bermanfaat karena jelas siapa menjalankan apa, siapa bertanggung jawab atas siapa, arus komunikasi dan memfokuskan sumber daya pada tujuan.
Di dalam pengorganisasian manajemen:
1) membagi kerja ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil,
2) membebankan tugas ini pada orang yang mampu,
3) mengalokasikan sumber daya pendukung yang diperlukan, dan
4) mengoordinasikan kerja yang terdiri atas tugas bahu rangkap/jamak untuk mencapai tujuan.
Pada tahap ini, fungsi manajemen yang berupa pengorganisasian ini dibahas sesuai dengan perkembangan konsep, yang sampai saat ini ada tiga, yaitu konsep klasik, konsep neoklasik dan konsep modern.
Konsep-konsep tentang organisasi sebenarnya telah berkembang mulai tahun 1800-an, dan konsep-konsep ini sekarang dikenal sebagai teori klasik atau teori tradisional.
Teori klasik berkembang dalam tiga aliran: birokrasi, teori administrasi, dan manajemen ilmiah.
Teori birokrasi dipelopori oleh Max Weber. Menurut Weber birokrasi mempunyai karakteristik tertentu, yaitu sebagai berikut.
Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori neoklasik mengubah, menambah, dan dalam banyak hal memperluas teori klasik. Anggapan dasar teori neoklasik adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu maupun kelompok.
Teori modern atau analisis sistem terhadap organisasi melihat unsur organisasi sebagai suatu kesatuan. Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah sistem tertutup, tetapi merupakan sistem terbuka yang menyesuaikan diri dengan perubahan di dalam lingkungan.
Jadi, birokrasi merupakan model normatif, menekankan struktur dalam organisasi.
Teori administrasi dipelopori oleh Henri Fayol. Fayol mengemukakan bahwa kegiatan industri dibagi ke dalam kegiatan teknis, komersial, finansial, keamanan, personalia, akuntansi, dan manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengoordinasian dan pengawasan).
Sejak semula Fayol membedakan kegiatan organisasi ke dalam: kegiatan operasional organisasi, dan kegiatan manajerial. Termasuk kegiatan operasional organisasi adalah sebagai berikut: teknis (produksi), komersial (pemasaran), finansial (keuangan), personalia, dan akuntansi. Termasuk kegiatan manajerial adalah sebagai berikut: perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah (pengarahan), pengoordinasian, dan pengawasan.
Selanjutnya, Urick dan Gulick memperkenalkan selain prinsip pembagian kerja juga prinsip koordinasi, departemenisasi, dan staf. Selain itu perlu alokasi tugas, aturan tentang kendali, hubungan lini dan staf serta fungsionalisme.
Mooney dan Reilly mengemukakan pentingnya 1) prinsip koordinasi, 2) prinsip skalar, dan 3) prinsip fungsional.
Manajemen ilmiah diciptakan oleh Frederick Winslow Taylor dan ada 4 kaidah dasar manajemen, yaitu sebagai berikut.
1. Sistem kegiatan yang terkoordinasi.
2. Kelompok orang yang melaksanakan fungsi.
3. Kerja sama untuk mencapai tujuan.
4. Adanya wewenang dan kepemimpinan
Organisasi tersusun atas dasar hubungan atasan dan bawahan sehingga wewenang harus ada secara formal. Kepemimpinan pun harus ada yang mencerminkan kualitas orang yang tepat dalam usaha kerja sama untuk mencapai tujuan.
Pengorganisasian ini bermanfaat karena jelas siapa menjalankan apa, siapa bertanggung jawab atas siapa, arus komunikasi dan memfokuskan sumber daya pada tujuan.
Di dalam pengorganisasian manajemen:
1) membagi kerja ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil,
2) membebankan tugas ini pada orang yang mampu,
3) mengalokasikan sumber daya pendukung yang diperlukan, dan
4) mengoordinasikan kerja yang terdiri atas tugas bahu rangkap/jamak untuk mencapai tujuan.
Pada tahap ini, fungsi manajemen yang berupa pengorganisasian ini dibahas sesuai dengan perkembangan konsep, yang sampai saat ini ada tiga, yaitu konsep klasik, konsep neoklasik dan konsep modern.
Konsep-konsep tentang organisasi sebenarnya telah berkembang mulai tahun 1800-an, dan konsep-konsep ini sekarang dikenal sebagai teori klasik atau teori tradisional.
Teori klasik berkembang dalam tiga aliran: birokrasi, teori administrasi, dan manajemen ilmiah.
Teori birokrasi dipelopori oleh Max Weber. Menurut Weber birokrasi mempunyai karakteristik tertentu, yaitu sebagai berikut.
- Pembagian kerja yang jelas, Pembagian kerja atas spesialisasi harus sesuai dengan kemampuan seseorang.
- Hierarki wewenang dirumuskan dengan baik, sentralisasi kekuasaan berdasarkan suatu hierarki dengan pemisahan jelas peringkat atas dan bawah.
- Program rasional untuk mencapai tujuan
- Seleksi dan promosi personalia didasarkan atas kecakapan teknis dan pendidikan latihan serta persyaratan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan tugas.
- Sistem dan prosedur bagi penanganan situasi kerja, Perlu catatan tertulis demi kesinambungan, keseragaman dan transaksi.
- Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang jabatan, Hubungan antarpribadi bersifat formal. Ada pemisahan antara masalah pribadi dengan masalah formal organisasi.
Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori neoklasik mengubah, menambah, dan dalam banyak hal memperluas teori klasik. Anggapan dasar teori neoklasik adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu maupun kelompok.
Teori modern atau analisis sistem terhadap organisasi melihat unsur organisasi sebagai suatu kesatuan. Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah sistem tertutup, tetapi merupakan sistem terbuka yang menyesuaikan diri dengan perubahan di dalam lingkungan.
Jadi, birokrasi merupakan model normatif, menekankan struktur dalam organisasi.
Teori administrasi dipelopori oleh Henri Fayol. Fayol mengemukakan bahwa kegiatan industri dibagi ke dalam kegiatan teknis, komersial, finansial, keamanan, personalia, akuntansi, dan manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengoordinasian dan pengawasan).
Sejak semula Fayol membedakan kegiatan organisasi ke dalam: kegiatan operasional organisasi, dan kegiatan manajerial. Termasuk kegiatan operasional organisasi adalah sebagai berikut: teknis (produksi), komersial (pemasaran), finansial (keuangan), personalia, dan akuntansi. Termasuk kegiatan manajerial adalah sebagai berikut: perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah (pengarahan), pengoordinasian, dan pengawasan.
Selanjutnya, Urick dan Gulick memperkenalkan selain prinsip pembagian kerja juga prinsip koordinasi, departemenisasi, dan staf. Selain itu perlu alokasi tugas, aturan tentang kendali, hubungan lini dan staf serta fungsionalisme.
Mooney dan Reilly mengemukakan pentingnya 1) prinsip koordinasi, 2) prinsip skalar, dan 3) prinsip fungsional.
Manajemen ilmiah diciptakan oleh Frederick Winslow Taylor dan ada 4 kaidah dasar manajemen, yaitu sebagai berikut.
- Perlunya menggantikan metode kerja praktik dengan yang berdasar ilmu pengetahuan.
- Perlunya mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan secara ilmiah agar karyawan bekerja sebaik-sebaiknya sesuai dengan spesialisasinya.
- Perlunya pengembangan ilmu tentang kerja dan mengintegrasikannya dengan seleksi, latihan dan pengembangan ilmiah karyawan.
- Perlunya pengembangan semangat dan mental karyawan melalui pendekatan karyawan oleh manajer agar timbul suasana kerja sama yang baik.
1. Sistem kegiatan yang terkoordinasi.
2. Kelompok orang yang melaksanakan fungsi.
3. Kerja sama untuk mencapai tujuan.
4. Adanya wewenang dan kepemimpinan
Organisasi tersusun atas dasar hubungan atasan dan bawahan sehingga wewenang harus ada secara formal. Kepemimpinan pun harus ada yang mencerminkan kualitas orang yang tepat dalam usaha kerja sama untuk mencapai tujuan.
Sebaiknya Anda baca juga tentang :
PENGANTAR ILMU MANAJEMEN (PKOP4102) Bag. 2
Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen, dan sekarang ini sudah merupakan suatu keharusan bagi manajemen untuk melakukan perencanaan pada segala kegiatan agar supaya tidak tertinggal oleh yang lain.
Perencanaan adalah proses manajemen yang berhubungan dengan usaha melihat ke depan, menilai peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan datang dan bersiap untuk menghadapinya.
Perencanaan merupakan proses menentukan tujuan organisasi dan menetapkan apa yang harus dilakukan untuk mencapainya. Berdasarkan ini semua perencanaan mencakup pemikiran ke depan, pengambilan keputusan dan adanya orientasi tujuan. Mengenai tujuan itu sendiri, berturut-turut akan dikemukakan tentang sifat-sifatnya, konsep manajemen berdasarkan proses pengelola, tujuan, penentuan tujuan, manfaat dan kelemahan manajemen berdasarkan tujuan.
Selanjutnya, akan dikemukakan strategi yang merupakan terjemahan tujuan. Strategi, diterjemahkan lebih lanjut ke dalam kebijaksanaan dan program-program/taktik organisasi. Berturut-turut akan dibicarakan tentang sifat strategi, penentuan strategi, jenis-jenis strategi, jenis-jenis rencana, serta manfaat rencana.
Tujuan organisasi adalah segala sesuatu yang harus dicapai organisasi untuk melaksanakan misi. Misi dikenal sebagai tujuan resmi yang tercantum pada naskah pendirian organisasi; selain itu ada tujuan operasi. Tujuan operasi adalah tujuan-tujuan berdasarkan mana sumber daya organisasi dialokasikan. Tujuan resmi membantu organisasi dalam identifikasi, integrasi, kolaborasi, adaptasi dan pembaharuan diri. Tujuan operasi, misalnya derajat keuntungan, posisi pasar, sumber daya, efisiensi, kualitas, inovasi dan tanggung jawab sosial.
Dengan menganalisis lingkungan organisasi, kekuatan dan kelemahan organisasi, mengkaji kesempatan dan hambatan yang dihadapi, dan penentuan masalah, maka organisasi dapat menentukan sekaligus tujuan yang ingin dicapai. Penentuan tujuan ini disusun dengan penentuan strategi, kebijaksanaan program dan taktik organisasi.
Strategi merupakan garis besar haluan organisasi. Menurut Koontz & Weihrich, strategi adalah (1) program umum tindakan dan pengarahan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi, (2) program tujuan organisasi dan perubahan yang diperlukan, sumber daya yang dimanfaatkan untuk mencapai tujuan, serta kebijaksanaan bertalian dengan memperoleh dan memanfaatkan sumber daya, serta (3) penentuan tujuan jangka panjang mendasari pemilihan tindakan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan.
Menurut Glueck & Jauch strategi adalah rencana menyatu, komprehensif dan terpadu yang mengaitkan keuntungan-keuntungan strategik organisasi dengan lingkungan organisasi dan yang didesain untuk menjamin agar tujuan organisasi tercapai melalui tindakan organisasi yang tepat. Proses menciptakan strategi dikenal sebagai perencanaan strategik dan identik dengan analisis ESWOT: analisis lingkungan (Environment, E), diagnosis organisasi (kekuatan dan kelemahan, Strength & Weaknesses, SW), dan pengkajian kesempatan dan ancaman (Opportunities and Threats, OT).
Selanjutnya Miles dan Snow mengemukakan adanya 4 jenis strategi, yaitu sesuai dengan daur penyesuaian:
1. mempertahankan (defender), terutama untuk organisasi dengan daerah produk/pasar yang sempit; dilakukan perbaikan efisiensi dalam operasi yang ada;
2. mencari yang baru (prospector), dengan inovasi;
3. menganalisis (analyzer), untuk organisasi yang bekerja pada dua pasar, yang stabil dan yang berubah; pada pasar yang stabil bekerja rutin dan efisien, pada pasar yang berubah diciptakan ide baru;
4. mengadakan reaksi (reactors), selalu menanti perubahan dalam lingkungan.
Strategi apa pun yang dipilih haruslah (1) konsisten: dengan tujuan, anggapan lingkungan, dan kondisi intern, (2) tepat: sesuai dengan kemampuan sumber daya, pilihan risiko, dan cakrawala waktu, serta (3) dapat diterapkan/dilaksanakan: layak dan merupakan stimulus bagi para anggota.
Kebijaksanaan, adalah pedoman umum untuk bertindak; kebijaksanaan mengidentifikasi arahan. Kebijaksanaan adalah pedoman untuk mengambil keputusan. Kebijaksanaan mengambil bentuk (a) diekspresikan, memberikan informasi pada mereka yang mengambil keputusan sehingga mereka dapat memilih dari berbagai alternatif; dan (b) implisit, tidak dinyatakan/ditulis, berupa contoh dari pimpinan dalam menyelesaikan soal atau karena tak layak diketahui.
Kebijaksanaan merupakan bagian dari implementasi manajemen strategik, dapat dipergunakan dasar pengawasan, mengurangi waktu pimpinan mengambil keputusan, situasi yang sama diselesaikan secara konsisten dan koordinasi antara unit dapat dilaksanakan.
Taktik adalah rencana tindakan dengan mana strategi dan kebijaksanaan dilaksanakan. Taktik biasanya dilaksanakan oleh manajemen bawah untuk menghadapi situasi dan kondisi setempat. Walaupun taktik memberikan semacam kebebasan pada mereka yang melakukan, namun sering ada prosedur dan aturan yang perlu diikuti.
Prosedur adalah metode melaksanakan kegiatan; prosedur adalah rencana yang menciptakan metode yang diperlukan untuk melakukan kegiatan di waktu yang akan datang. Prosedur, merupakan pedoman bertindak dan merinci cara bagaimana kegiatan tertentu harus dilakukan. Prosedur berupa serangkaian urutan secara kronologis tindakan yang diperlukan. Aturan, berupa resep langkah yang harus diikuti. Aturan menyatakan tindakan tertentu yang diperlukan, tetapi tanpa merinci urutan waktu. Dalam hal ini, tak ada kebebasan bagi mereka yang menjalankan aturan.
Selain prosedur dan aturan ada program yang merupakan cakupan dari tujuan yang kompleks, kebijaksanaan, prosedur, aturan, pembebanan tugas, langkah yang perlu diambil, sumber daya yang dimanfaatkan serta unsur yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan, didukung oleh anggaran.
Anggaran adalah pernyataan akan hasil yang diharapkan, dicerminkan dalam angka-angka. Anggaran dapat dimanfaatkan sebagai alat pengawasan. Anggaran itu dapat bersifat fleksibel/luwes bergantung pada hasil organisasi; ada pula anggaran program di mana ada tujuan, program terinci dan estimasi biaya. Ada lagi anggaran basis nol (zero-base budget) di mana program dimulai dari nol. Akhirnya, ada jadwal (skedul), yaitu kegiatan yang dikaitkan dengan waktu dan sasaran.
Belum lagi kita menghadapi masa depan yang penuh risiko dan ketidakpastian sehingga di dalam memilih strategi alternatif kita dihadapkan pada berbagai kriteria.
Kriteria keputusan pada situasi penuh risiko adalah (1) cakrawala rencana dibatasi, (2) analisis kepekaan, (3) penilaian sekarang, (4) nilai harapan, (5) setara kepastian, (6) guna yang diharapkan, (7) rasionalitas, dan (8) kriteria kemungkinan maksimum. Sedang kriteria keputusan pada situasi ketidakpastian adalah (1) pedoman Bayes (2) pedoman maksimum-minimum, (3) pedoman maksimum-maksimum, (4) pedoman Hurwice, dan (5) pedoman penyelesaian minimal.
Jenis-jenis rencana dan manfaat rencana. Jenis rencana adalah sebagai berikut.
1. Menurut waktu
a. Rencana jangka panjang, meliputi waktu lebih dari 5 tahun.
b. Rencana jangka menengah, meliputi waktu 1 - 5 tahun.
c. Rencana jangka pendek, meliputi waktu 1 tahun atau kurang.
2. Menurut lingkup
a. Rencana strategik: lingkup luas, komprehensif, jangka panjang,
arahan.
b. Rencana operasional: lingkup terbatas, bertalian dengan sumber daya
dan kegiatan implementasi rencana strategik.
3. Menurut penggunaan
a. Beberapa kali: menjadi pedoman kegiatan pada berbagai situasi.
b. Satu kali untuk menanggulangi masalah unik.
Manfaat perencanaan adalah:
Sebaiknya Anda baca juga tentang :
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen, dan sekarang ini sudah merupakan suatu keharusan bagi manajemen untuk melakukan perencanaan pada segala kegiatan agar supaya tidak tertinggal oleh yang lain.
Perencanaan adalah proses manajemen yang berhubungan dengan usaha melihat ke depan, menilai peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan datang dan bersiap untuk menghadapinya.
Perencanaan merupakan proses menentukan tujuan organisasi dan menetapkan apa yang harus dilakukan untuk mencapainya. Berdasarkan ini semua perencanaan mencakup pemikiran ke depan, pengambilan keputusan dan adanya orientasi tujuan. Mengenai tujuan itu sendiri, berturut-turut akan dikemukakan tentang sifat-sifatnya, konsep manajemen berdasarkan proses pengelola, tujuan, penentuan tujuan, manfaat dan kelemahan manajemen berdasarkan tujuan.
Selanjutnya, akan dikemukakan strategi yang merupakan terjemahan tujuan. Strategi, diterjemahkan lebih lanjut ke dalam kebijaksanaan dan program-program/taktik organisasi. Berturut-turut akan dibicarakan tentang sifat strategi, penentuan strategi, jenis-jenis strategi, jenis-jenis rencana, serta manfaat rencana.
Tujuan organisasi adalah segala sesuatu yang harus dicapai organisasi untuk melaksanakan misi. Misi dikenal sebagai tujuan resmi yang tercantum pada naskah pendirian organisasi; selain itu ada tujuan operasi. Tujuan operasi adalah tujuan-tujuan berdasarkan mana sumber daya organisasi dialokasikan. Tujuan resmi membantu organisasi dalam identifikasi, integrasi, kolaborasi, adaptasi dan pembaharuan diri. Tujuan operasi, misalnya derajat keuntungan, posisi pasar, sumber daya, efisiensi, kualitas, inovasi dan tanggung jawab sosial.
Dengan menganalisis lingkungan organisasi, kekuatan dan kelemahan organisasi, mengkaji kesempatan dan hambatan yang dihadapi, dan penentuan masalah, maka organisasi dapat menentukan sekaligus tujuan yang ingin dicapai. Penentuan tujuan ini disusun dengan penentuan strategi, kebijaksanaan program dan taktik organisasi.
Strategi merupakan garis besar haluan organisasi. Menurut Koontz & Weihrich, strategi adalah (1) program umum tindakan dan pengarahan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi, (2) program tujuan organisasi dan perubahan yang diperlukan, sumber daya yang dimanfaatkan untuk mencapai tujuan, serta kebijaksanaan bertalian dengan memperoleh dan memanfaatkan sumber daya, serta (3) penentuan tujuan jangka panjang mendasari pemilihan tindakan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan.
Menurut Glueck & Jauch strategi adalah rencana menyatu, komprehensif dan terpadu yang mengaitkan keuntungan-keuntungan strategik organisasi dengan lingkungan organisasi dan yang didesain untuk menjamin agar tujuan organisasi tercapai melalui tindakan organisasi yang tepat. Proses menciptakan strategi dikenal sebagai perencanaan strategik dan identik dengan analisis ESWOT: analisis lingkungan (Environment, E), diagnosis organisasi (kekuatan dan kelemahan, Strength & Weaknesses, SW), dan pengkajian kesempatan dan ancaman (Opportunities and Threats, OT).
Selanjutnya Miles dan Snow mengemukakan adanya 4 jenis strategi, yaitu sesuai dengan daur penyesuaian:
1. mempertahankan (defender), terutama untuk organisasi dengan daerah produk/pasar yang sempit; dilakukan perbaikan efisiensi dalam operasi yang ada;
2. mencari yang baru (prospector), dengan inovasi;
3. menganalisis (analyzer), untuk organisasi yang bekerja pada dua pasar, yang stabil dan yang berubah; pada pasar yang stabil bekerja rutin dan efisien, pada pasar yang berubah diciptakan ide baru;
4. mengadakan reaksi (reactors), selalu menanti perubahan dalam lingkungan.
Strategi apa pun yang dipilih haruslah (1) konsisten: dengan tujuan, anggapan lingkungan, dan kondisi intern, (2) tepat: sesuai dengan kemampuan sumber daya, pilihan risiko, dan cakrawala waktu, serta (3) dapat diterapkan/dilaksanakan: layak dan merupakan stimulus bagi para anggota.
Kebijaksanaan, adalah pedoman umum untuk bertindak; kebijaksanaan mengidentifikasi arahan. Kebijaksanaan adalah pedoman untuk mengambil keputusan. Kebijaksanaan mengambil bentuk (a) diekspresikan, memberikan informasi pada mereka yang mengambil keputusan sehingga mereka dapat memilih dari berbagai alternatif; dan (b) implisit, tidak dinyatakan/ditulis, berupa contoh dari pimpinan dalam menyelesaikan soal atau karena tak layak diketahui.
Kebijaksanaan merupakan bagian dari implementasi manajemen strategik, dapat dipergunakan dasar pengawasan, mengurangi waktu pimpinan mengambil keputusan, situasi yang sama diselesaikan secara konsisten dan koordinasi antara unit dapat dilaksanakan.
Taktik adalah rencana tindakan dengan mana strategi dan kebijaksanaan dilaksanakan. Taktik biasanya dilaksanakan oleh manajemen bawah untuk menghadapi situasi dan kondisi setempat. Walaupun taktik memberikan semacam kebebasan pada mereka yang melakukan, namun sering ada prosedur dan aturan yang perlu diikuti.
Prosedur adalah metode melaksanakan kegiatan; prosedur adalah rencana yang menciptakan metode yang diperlukan untuk melakukan kegiatan di waktu yang akan datang. Prosedur, merupakan pedoman bertindak dan merinci cara bagaimana kegiatan tertentu harus dilakukan. Prosedur berupa serangkaian urutan secara kronologis tindakan yang diperlukan. Aturan, berupa resep langkah yang harus diikuti. Aturan menyatakan tindakan tertentu yang diperlukan, tetapi tanpa merinci urutan waktu. Dalam hal ini, tak ada kebebasan bagi mereka yang menjalankan aturan.
Selain prosedur dan aturan ada program yang merupakan cakupan dari tujuan yang kompleks, kebijaksanaan, prosedur, aturan, pembebanan tugas, langkah yang perlu diambil, sumber daya yang dimanfaatkan serta unsur yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan, didukung oleh anggaran.
Anggaran adalah pernyataan akan hasil yang diharapkan, dicerminkan dalam angka-angka. Anggaran dapat dimanfaatkan sebagai alat pengawasan. Anggaran itu dapat bersifat fleksibel/luwes bergantung pada hasil organisasi; ada pula anggaran program di mana ada tujuan, program terinci dan estimasi biaya. Ada lagi anggaran basis nol (zero-base budget) di mana program dimulai dari nol. Akhirnya, ada jadwal (skedul), yaitu kegiatan yang dikaitkan dengan waktu dan sasaran.
Belum lagi kita menghadapi masa depan yang penuh risiko dan ketidakpastian sehingga di dalam memilih strategi alternatif kita dihadapkan pada berbagai kriteria.
Kriteria keputusan pada situasi penuh risiko adalah (1) cakrawala rencana dibatasi, (2) analisis kepekaan, (3) penilaian sekarang, (4) nilai harapan, (5) setara kepastian, (6) guna yang diharapkan, (7) rasionalitas, dan (8) kriteria kemungkinan maksimum. Sedang kriteria keputusan pada situasi ketidakpastian adalah (1) pedoman Bayes (2) pedoman maksimum-minimum, (3) pedoman maksimum-maksimum, (4) pedoman Hurwice, dan (5) pedoman penyelesaian minimal.
Jenis-jenis rencana dan manfaat rencana. Jenis rencana adalah sebagai berikut.
1. Menurut waktu
a. Rencana jangka panjang, meliputi waktu lebih dari 5 tahun.
b. Rencana jangka menengah, meliputi waktu 1 - 5 tahun.
c. Rencana jangka pendek, meliputi waktu 1 tahun atau kurang.
2. Menurut lingkup
a. Rencana strategik: lingkup luas, komprehensif, jangka panjang,
arahan.
b. Rencana operasional: lingkup terbatas, bertalian dengan sumber daya
dan kegiatan implementasi rencana strategik.
3. Menurut penggunaan
a. Beberapa kali: menjadi pedoman kegiatan pada berbagai situasi.
b. Satu kali untuk menanggulangi masalah unik.
Manfaat perencanaan adalah:
- menciptakan situasi penuh stabilitas, penyesuaian dan memenuhi situasi yang berubah;
- memperjelas rantai tujuan dan sarana sehingga anggota organisasi terfokus perhatiannya pada tujuan bersama;
- peningkatan kinerja (performance);
- menciptakan sarana pengawasan yang lebih baik.
Sebaiknya Anda baca juga tentang :
- 1 Etimologi
- 2 Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen
- 3 Teori manajemen
- 4 Fungsi manajemen
- 5 Sarana manajemen
- 6 Prinsip manajemen
- 7 Manajer
- 8 Bidang manajemen
- 9 Referensi
- 10 Pranala luar
PENGANTAR ILMU MANAJEMEN (PKOP4102)
Sekilas tentang Konsep Dasar Manajemen
Produktivitas merupakan ukuran kinerja keberhasilan dalam memproduksi barang dan jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Produktivitas didefinisikan sebagai ukuran kuantitas dan kualitas kinerja dengan mempertimbangkan pemanfaatan sumber daya. Produktivitas adalah perbandingan antara hasil fisik dengan masukan sumber daya. Ini merupakan pengertian sempit. Secara lebih luas produktivitas mencerminkan ukuran kinerja yang lebih luas. Produktivitas bertalian dengan melaksanakan tugas dengan cara terbaik. Produktivitas merupakan kriteria, pencapaian kerja yang diterapkan pada individu, kelompok dan organisasi. Sebaliknya produktivitas yang tinggi memerlukan tidak sekadar teknologi tinggi dan karyawan terampil saja, namun memerlukan kombinasi kreativitas dan keberhasilan sehingga sistem keseluruhan berfungsi dengan baik. Para individu atau kelompok yang berkarya sempurna merupakan landasan dasar produktivitas organisasi. Oleh karena itu, usaha memberikan kemudahan pada kinerja individu dan kelompok merupakan ujian berat bagi manajemen.
Keberhasilan implementasi proses manajemen ini memerlukan kemampuan mengambil keputusan, memecahkan masalah dan mengambil tindakan memanfaatkan sumber daya secara efisien dan efektif. Efisiensi merupakan ukuran biaya sumber daya bertalian dengan pencapaian tujuan, yaitu hasil yang direalisasikan dibandingkan dengan masukan yang dikonsumsikan.
Efektivitas merupakan ukuran hasil tugas atau pencapaian tujuan. Keefektifan kinerja berarti memenuhi target-target produksi, baik kuantitas maupun kualitas, bagi unit kerja. Bagaimanapun juga selain keefektifan perlu efisiensi karena kita tidak memerlukan pencapaian tujuan, tetapi juga memperhatikan pemanfaatan baik atau wajar sumber daya atau efisiensi. Untuk ini perlu penerapan fungsi manajemen, yaitu sebagai berikut: 1) Perencanaan, yaitu penentuan apa yang akan atau harus dicapai, penentuan tujuan dan identifikasi langkah/tindakan apa yang tepat untuk mencapai tujuan. 2) Pengorganisasian, yaitu mengalokasikan sumber daya manusia dan bahan dengan kombinasi yang tepat untuk implementasi rencana. 3) Pengarahan, yaitu memberikan pedoman kegiatan orang lain dalam arahan yang tepat demi rencana tindak lanjut. 4) Pengoordinasian, yaitu sinkronisasi dan penyatuan tindakan kelompok orang agar harmonis, terpadu dan berintegrasi menuju pencapaian tujuan bersama. 5) Pengawasan, yaitu memantau kinerja, membandingkan hasil-hasil dengan tujuan, serta mengadakan tindakan perbaikan, dilakukan proses pengumpulan dan penafsiran umpan balik kinerja sebagai dasar tindakan konstruktif dan pengubahan.
Fungsi ini dilakukan pada berbagai peringkat/manajemen dalam organisasi/lembaga: oleh manajemen puncak yang lebih banyak melakukan perencanaan dan pengorganisasian daripada pengarahan, pengoordinasian dan pengawasan; oleh manajemen menengah yang lebih banyak merencana, mengorganisasi dan mengawasi daripada mengarahkan dan mengoordinasi; dan oleh manajemen bawah yang lebih banyak mengawasi; merencana dan mengorganisasi daripada mengarahkan dan mengoordinasi.
Manajemen adalah proses merencana, mengorganisasi, mengarahkan, mengoordinasikan serta mengawasi kegiatan mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Kegiatan organisasi, yang dalam hal ini kita anggap sebagai suatu badan usaha, meliputi pemasaran, produksi, personalia, keuangan dan administrasi keuangan.
Proses merencana meliputi usaha menentukan tujuan. Ini dilakukan dengan melihat pada lingkungan berusaha, mengkaji kekuatan dan kelemahan organisasi, menentukan kesempatan dan ancaman serta menentukan masalah, sekaligus tujuan yang akan dicapai, kemudian perlu digunakan strategi, kebijaksanaan dan taktik/program menyelesaikan masalah atau mencapai tujuan. Semuanya dilakukan berdasarkan proses pengambilan keputusan secara ilmiah.
Proses mengorganisasi meliputi penentuan fungsi, hubungan dan struktur. Fungsi berupa tugas-tugas, dan dibagi ke dalam fungsi garis-garis dan staf, serta fungsional. Hubungan, terdiri atas tanggung jawab, wewenang dan pelaporan. Struktur dapat horizontal dan vertikal. Semua ini memperlancar alokasi sumber daya manusia dan bahan dengan kombinasi tepat untuk implementasi rencana.
Proses pengarahan meliputi kegiatan pemberian perintah, motivasi dan menciptakan pengikut, diberikan pedoman kegiatan dalam arahan yang tepat demi rencana tindak lanjut.
Proses pengoordinasian mencakup penentuan sistem dan prosedur, komunikasi serta kerja sama untuk kepentingan bersama. Di sini diperoleh sinkroniasi dan penyatuan tindakan orang agar harmonis, terpadu dan berintegrasi menuju pencapaian tujuan bersama.
Proses pengawasan meliputi penentuan standar, supervisi, perbandingan dan tindakan perbaikan. Di sini dilakukan proses pengumpulan dan penafsiran umpan balik kinerja sebagai dasar tindakan konstruktif dan pengubahan agar supaya rencana dapat disiapkan secara lebih baik sebagai dasar kegiatan di masa yang akan datang. Dengan demikian, organisasi akan lebih berhasil di dalam mencapai tujuan-tujuannya.
Proses manajemen dilakukan oleh manajemen bawah (supervisor), menengah (middle) dan puncak (top). Ini merupakan pembagian manajemen berdasar peringkat. Berdasarkan liputan atau wawasan, manajemen terdiri atas manajemen fungsional dan manajemen umum. Semuanya juga melakukan proses manajemen ini.
Manajemen umum bertanggung jawab luas dan multifungsi. Sifatnya harus profesional. Manajemen fungsional bertalian dengan tanggung jawab tertentu dan berhubungan baik lateral maupun diagonal dengan anggota lain baik yang berkedudukan di atas maupun di bawahnya.
Dalam rangka menjalankan peranannya serta mengimplementasi fungsi-fungsi, manajemen harus memiliki keterampilan tertentu, yaitu sebagai berikut.
1. Manajemen bawah harus lebih banyak memiliki keterampilan teknis, sedikit keterampilan konseptual;
2. Manajemen menengah harus lebih banyak memiliki keterampilan konseptual daripada manajemen bawah dan sedikit keterampilan teknis;
3. Manajemen puncak terutama harus berketerampilan konseptual dan sedikit keterampilan teknis.
Manajemen (orang) di berbagai peringkat organisasi memanfaatkan "manajemen" sebagai dasar pengetahuan (proses) mengembangkan keterampilan, mengimplementasi fungsi dan menjalankan peranannya untuk mencapai tujuan, yaitu produktivitas. Mungkin saja tujuan ini tidak tunggal tetapi jamak atau bahu rangkap, seperti laba maksimum, volume penjualan maksimum, laba memuaskan, impas, rugi minimum, pembangunan daerah, kesempatan kerja, dan atau tanggung jawab sosial. Tujuan-tujuan ini ditentukan berdasar penataan situasi lingkungan, pengkajian terhadap kekuatan dan kelemahan organisasi serta penentuan kesempatan dan ancaman terhadap organisasi. Dari sini dapat ditentukan masalah yang dihadapi organisasi yang muncul dari kelemahan dan ancaman, sekaligus tujuan yang ingin dicapai.
Apabila produktivitas merupakan tujuan maka perlu diketahui makna produktivitas itu. Produktivitas adalah ukuran kuantitas, dan kualitas kinerja dengan mempertimbangkan kemanfaatan sumber daya.
Produktivitas merupakan ukuran kinerja keberhasilan dalam memproduksi barang dan jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Produktivitas didefinisikan sebagai ukuran kuantitas dan kualitas kinerja dengan mempertimbangkan pemanfaatan sumber daya. Produktivitas adalah perbandingan antara hasil fisik dengan masukan sumber daya. Ini merupakan pengertian sempit. Secara lebih luas produktivitas mencerminkan ukuran kinerja yang lebih luas. Produktivitas bertalian dengan melaksanakan tugas dengan cara terbaik. Produktivitas merupakan kriteria, pencapaian kerja yang diterapkan pada individu, kelompok dan organisasi. Sebaliknya produktivitas yang tinggi memerlukan tidak sekadar teknologi tinggi dan karyawan terampil saja, namun memerlukan kombinasi kreativitas dan keberhasilan sehingga sistem keseluruhan berfungsi dengan baik. Para individu atau kelompok yang berkarya sempurna merupakan landasan dasar produktivitas organisasi. Oleh karena itu, usaha memberikan kemudahan pada kinerja individu dan kelompok merupakan ujian berat bagi manajemen.
Keberhasilan implementasi proses manajemen ini memerlukan kemampuan mengambil keputusan, memecahkan masalah dan mengambil tindakan memanfaatkan sumber daya secara efisien dan efektif. Efisiensi merupakan ukuran biaya sumber daya bertalian dengan pencapaian tujuan, yaitu hasil yang direalisasikan dibandingkan dengan masukan yang dikonsumsikan.
Efektivitas merupakan ukuran hasil tugas atau pencapaian tujuan. Keefektifan kinerja berarti memenuhi target-target produksi, baik kuantitas maupun kualitas, bagi unit kerja. Bagaimanapun juga selain keefektifan perlu efisiensi karena kita tidak memerlukan pencapaian tujuan, tetapi juga memperhatikan pemanfaatan baik atau wajar sumber daya atau efisiensi. Untuk ini perlu penerapan fungsi manajemen, yaitu sebagai berikut: 1) Perencanaan, yaitu penentuan apa yang akan atau harus dicapai, penentuan tujuan dan identifikasi langkah/tindakan apa yang tepat untuk mencapai tujuan. 2) Pengorganisasian, yaitu mengalokasikan sumber daya manusia dan bahan dengan kombinasi yang tepat untuk implementasi rencana. 3) Pengarahan, yaitu memberikan pedoman kegiatan orang lain dalam arahan yang tepat demi rencana tindak lanjut. 4) Pengoordinasian, yaitu sinkronisasi dan penyatuan tindakan kelompok orang agar harmonis, terpadu dan berintegrasi menuju pencapaian tujuan bersama. 5) Pengawasan, yaitu memantau kinerja, membandingkan hasil-hasil dengan tujuan, serta mengadakan tindakan perbaikan, dilakukan proses pengumpulan dan penafsiran umpan balik kinerja sebagai dasar tindakan konstruktif dan pengubahan.
Fungsi ini dilakukan pada berbagai peringkat/manajemen dalam organisasi/lembaga: oleh manajemen puncak yang lebih banyak melakukan perencanaan dan pengorganisasian daripada pengarahan, pengoordinasian dan pengawasan; oleh manajemen menengah yang lebih banyak merencana, mengorganisasi dan mengawasi daripada mengarahkan dan mengoordinasi; dan oleh manajemen bawah yang lebih banyak mengawasi; merencana dan mengorganisasi daripada mengarahkan dan mengoordinasi.
Manajemen adalah proses merencana, mengorganisasi, mengarahkan, mengoordinasikan serta mengawasi kegiatan mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Kegiatan organisasi, yang dalam hal ini kita anggap sebagai suatu badan usaha, meliputi pemasaran, produksi, personalia, keuangan dan administrasi keuangan.
Proses merencana meliputi usaha menentukan tujuan. Ini dilakukan dengan melihat pada lingkungan berusaha, mengkaji kekuatan dan kelemahan organisasi, menentukan kesempatan dan ancaman serta menentukan masalah, sekaligus tujuan yang akan dicapai, kemudian perlu digunakan strategi, kebijaksanaan dan taktik/program menyelesaikan masalah atau mencapai tujuan. Semuanya dilakukan berdasarkan proses pengambilan keputusan secara ilmiah.
Proses mengorganisasi meliputi penentuan fungsi, hubungan dan struktur. Fungsi berupa tugas-tugas, dan dibagi ke dalam fungsi garis-garis dan staf, serta fungsional. Hubungan, terdiri atas tanggung jawab, wewenang dan pelaporan. Struktur dapat horizontal dan vertikal. Semua ini memperlancar alokasi sumber daya manusia dan bahan dengan kombinasi tepat untuk implementasi rencana.
Proses pengarahan meliputi kegiatan pemberian perintah, motivasi dan menciptakan pengikut, diberikan pedoman kegiatan dalam arahan yang tepat demi rencana tindak lanjut.
Proses pengoordinasian mencakup penentuan sistem dan prosedur, komunikasi serta kerja sama untuk kepentingan bersama. Di sini diperoleh sinkroniasi dan penyatuan tindakan orang agar harmonis, terpadu dan berintegrasi menuju pencapaian tujuan bersama.
Proses pengawasan meliputi penentuan standar, supervisi, perbandingan dan tindakan perbaikan. Di sini dilakukan proses pengumpulan dan penafsiran umpan balik kinerja sebagai dasar tindakan konstruktif dan pengubahan agar supaya rencana dapat disiapkan secara lebih baik sebagai dasar kegiatan di masa yang akan datang. Dengan demikian, organisasi akan lebih berhasil di dalam mencapai tujuan-tujuannya.
Proses manajemen dilakukan oleh manajemen bawah (supervisor), menengah (middle) dan puncak (top). Ini merupakan pembagian manajemen berdasar peringkat. Berdasarkan liputan atau wawasan, manajemen terdiri atas manajemen fungsional dan manajemen umum. Semuanya juga melakukan proses manajemen ini.
Manajemen umum bertanggung jawab luas dan multifungsi. Sifatnya harus profesional. Manajemen fungsional bertalian dengan tanggung jawab tertentu dan berhubungan baik lateral maupun diagonal dengan anggota lain baik yang berkedudukan di atas maupun di bawahnya.
Dalam rangka menjalankan peranannya serta mengimplementasi fungsi-fungsi, manajemen harus memiliki keterampilan tertentu, yaitu sebagai berikut.
1. Manajemen bawah harus lebih banyak memiliki keterampilan teknis, sedikit keterampilan konseptual;
2. Manajemen menengah harus lebih banyak memiliki keterampilan konseptual daripada manajemen bawah dan sedikit keterampilan teknis;
3. Manajemen puncak terutama harus berketerampilan konseptual dan sedikit keterampilan teknis.
Manajemen (orang) di berbagai peringkat organisasi memanfaatkan "manajemen" sebagai dasar pengetahuan (proses) mengembangkan keterampilan, mengimplementasi fungsi dan menjalankan peranannya untuk mencapai tujuan, yaitu produktivitas. Mungkin saja tujuan ini tidak tunggal tetapi jamak atau bahu rangkap, seperti laba maksimum, volume penjualan maksimum, laba memuaskan, impas, rugi minimum, pembangunan daerah, kesempatan kerja, dan atau tanggung jawab sosial. Tujuan-tujuan ini ditentukan berdasar penataan situasi lingkungan, pengkajian terhadap kekuatan dan kelemahan organisasi serta penentuan kesempatan dan ancaman terhadap organisasi. Dari sini dapat ditentukan masalah yang dihadapi organisasi yang muncul dari kelemahan dan ancaman, sekaligus tujuan yang ingin dicapai.
Apabila produktivitas merupakan tujuan maka perlu diketahui makna produktivitas itu. Produktivitas adalah ukuran kuantitas, dan kualitas kinerja dengan mempertimbangkan kemanfaatan sumber daya.
Sebaiknya Anda baca juga tentang :
EKONOMI PEMBANGUNAN (PKOP4207)
Pengertian Ekonomi Pembangunan, Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi.
Ekonomi Pembangunan adalah sebagai suatu cabang Ilmu Ekonomi, yang bertujuan untuk menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang dan mendapatkan cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah itu, agar negara-negara tersebut dapat membangun ekonominya dengan lebih cepat lagi.
Tujuan dari analisis ekonomi pembangunan adalah untuk: 1) menelaah faktor-faktor yang menimbulkan keterlambatan atau ketiadaan pembangunan di negara-negara sedang berkembang, 2) mengemukakan cara pendekatan yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi, sehingga dapat mempercepat jalannya pembangunan ekonomi di negara-negara tersebut. Ekonomi pembangunan belum mempunyai pola analisis tertentu yang dapat diterima oleh kebanyakan ahli-ahli ekonomi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor:
- sangat kompleksnya masalah pembangunan
- banyaknya faktor yang mempengaruhi pembangunan dan banyaknya faktor yang terpengaruh oleh pembangunan. Hal ini menyebabkan topik yang dianalisis dalam ekonomi pembangunan meliputi bidang yang sangat luas. Di bawah ini merupakan contoh bidang yang dianalisis dalam ekonomi pembangunan antara lain: masalah pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, pembentukan modal, perdagangan luar negeri, pengerahan tabungan, bantuan luar negeri, pengangguran, migrasi, bidang pertanian, dan bidang industri.
- Ketiadaan teori-teori pembangunan yang dapat menciptakan suatu kerangka dasar dalam memberikan gambaran mengenai proses pembangunan ekonomi.
Pembangunan Ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang, disertai dengan perubahan ciri-ciri penting suatu masyarakat, yaitu perubahan dalam keadaan sistem politiknya, struktur sosialnya, nilai-nilai masyarakatnya dan struktur kegiatan ekonominya. Berdasarkan pengertian tersebut pembangunan ekonomi memiliki tiga sifat penting, yaitu: 1) Suatu proses, bahwa pembangunan ekonomi itu berlangsung secara terus-menerus. 2) Usaha untuk meningkatkan pendapat per kapita, karena kenaikan pendapatan per kapita itu merupakan suatu pencerminan dari timbulnya perbaikan kesejahteraan ekonomi masyarakat. 3) Kenaikan pendapatan per kapita harus terus berlangsung dalam jangka panjang. Hal ini bukan berarti bahwa pendapatan per kapita harus mengalami kenaikan terus-menerus, tetapi pada suatu waktu tertentu dapat turun. Yang penting kegiatan ekonomi secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun. Dikatakan ada pertumbuhan ekonomi apabila terdapat lebih banyak output, dan dikatakan terjadi pembangunan ekonomi tidak hanya terdapat lebih banyak output, tetapi juga terjadi perubahan-perubahan dalam kelembagaan dan pengetahuan teknik dalam menghasilkan output yang lebih banyak. Di samping itu, dikatakan terjadi pembangunan ekonomi apabila pertambahan pendapatan nasional pada suatu tahun tertentu melebihi dari tingkat pertumbuhan penduduk. Konsep pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang berbeda. Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi, tetapi pertumbuhan ekonomi belum tentu dibarengi oleh pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu kriteria keberhasilan pembangunan ekonomi. Dalam penggunaan yang lebih umum pertumbuhan ekonomi biasa digunakan untuk menyatakan perkembangan ekonomi di negara-negara maju, sedangkan istilah pembangunan ekonomi untuk menyatakan perkembangan ekonomi di negara sedang berkembang.
Pendapatan Per Kapita sebagai Indeks Tingkat Kesejahteraan
Sekarang kita akan mempelajari cara penghitungan pendapatan nasional, pendapatan per kapita dan laju pertumbuhan ekonomi. Untuk menghitung pendapatan nasional kita harus tahu dulu pengertian tentang pendapatan nasional, pendapatan nasional adalah jumlah keseluruhan nilai dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh lapisan masyarakat selama periode tertentu, untuk Indonesia adalah satu kalender akademik. Untuk menghitung pendapatan nasional ada tiga metode yang dapat dilakukan yaitu metode produksi, metode pendapatan, dan metode belanja atau pengeluaran. Teknik perhitungan pendapatan nasional dengan metode produksi ini dilakukan dengan dua cara yaitu: menjumlahkan nilai barang akhir, dan menjumlahkan nilai tambah. Apabila yang kita gunakan adalah menjumlahkan nilai barang akhir maka ada hal-hal yang harus kita perhatikan yaitu bahwa di dalam masyarakat modern produksi itu dipisah-pisahkan menjadi bagian-bagian yang sangat kecil. Sebagai contoh, pakaian yang dijual di toko adalah termasuk produksi toko yang menjualnya, produksi pabrik tekstil dan pabrik benang. Tekstil tersebut terbuat dari kapas, sehingga pakaian yang ada di toko tadi juga termasuk antara produksi pabrik kapas, dan pabrik kain. Dengan kata lain output suatu perusahaan menjadi input perusahaan lain. Output pabrik kapas menjadi input pabrik benang. Output pabrik benang menjadi input pabrik kain dan output pabrik kain menjadi input pabrik pakaian begitu seterusnya.
Jika metode pendapatan yang digunakan untuk menghitung, maka pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh lapisan masyarakat karena penggunaan faktor-faktor produksi. Yang termasuk faktor-faktor produksi antara lain: modal, tenaga kerja dan keahlian yang digunakan tersebut diberi balas jasa yang masing-masing berupa sewa, bunga, upah dan keuntungan. Karena faktor-faktor produksi tersebut dimiliki oleh seorang atau kelompok orang masyarakat, maka balas jasanya kembali kepada masyarakat sebagai pendapatan nasional. Pendapatan nasional yang dihitung dengan metode ini dikenal dengan sebutan Gross National Income (GNI). GNI dikurangi penyusutan barang-barang modal disebut dengan Net National Income (NNI).
Perhitungan pendapatan dengan metode pengeluaran dilakukan dengan cara menghitung seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat selama periode tertentu, untuk Indonesia adalah satu tahun kalender.
Perhitungan laju pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional adalah menunjukkan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai pada suatu tahun tertentu, sedangkan pertumbuhan ekonomi merupakan perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang berlaku dari tahun ke tahun. Untuk dapat menghitung laju pertumbuhan ekonomi harus diperbandingkan pendapatan nasional dari tahun ke tahun perlu dilandasi bahwa perubahan nilai pendapatan nasional dari tahun ke tahun disebabkan oleh faktor: perubahan dalam tingkat kegiatan ekonomi, dan perubahan dalam harga-harga. Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan atau perkembangan, apabila tingkat kegiatan ekonomi adalah lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Dengan kata lain perkembangan ekonomi baru tercipta apabila jumlah fisik dari barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan suatu perekonomian tersebut menjadi lebih besar atau bertambah besar pada tahun-tahun berikutnya.
Manfaat perhitungan pendapatan nasional dan pendapatan per kapita antara lain untuk:
- Mengetahui dan menelaah struktur perekonomian, berdasarkan perhitungan dapat diketahui apakah suatu negara itu negara agraris, industri atau jasa.
- Membandingkan perekonomian dari waktu ke waktu, pendapatan nasional dicatat setiap tahun maka akan diperoleh data pendapatan nasional dan pendapatan per kapita dari tahun ke tahun. Dengan demikian kita dapat membandingkan pendapatan nasional dari tahun ke tahun.
- Membandingkan perekonomian antardaerah. Perhitungan pendapatan nasional dapat juga digunakan untuk membandingkan perekonomian antardaerah (misal antarpropinsi, antar kabupaten atau antar negara).
- Merumuskan kebijakan pemerintah. Sebagai contoh, misalnya pemerintah pada periode mendatang menginginkan pertumbuhan ekonomi setinggi 5%. Maka, dengan data perhitungan pendapatan nasional, pemerintah akan dapat mengalokasikan ke sektor mana pertumbuhan ekonomi sebesar 5% itu harus dialokasikan. Misalkan ke sektor pertanian 15%, industri 20%, pertambangan 30% dan seterusnya sampai mencapai 100%.
Ada beberapa kelemahan pendapatan perkapita sebagai indikator tingkat kesejahteraan. Kelemahan pendapatan perkapita apabila digunakan sebagai dasar dalam menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara dan untuk membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat berbagai negara pada hakikatnya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu: kelemahan umum pendekatan pendapatan perkapita, dan kelemahan metodologis perhitungan pendapatan perkapita.
Masalah dan Hambatan dalam Pembangunan Ekonomi
Untuk mengetahui corak masalah pokok yang perlu diatasi oleh negara-negara berkembang dalam pembangunan ekonomi, perlu ditelaah implikasi dari berbagai ciri ekonomi dan sosial yang telah dikemukakan kepada kemampuan mereka memperlaju pembangunan. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan banyaknya negara berkembang belum berhasil mencapai tingkat pembangunan ekonomi seperti yang diharapkan. Untuk kejelasan sebab-sebab negara berkembang menghadapi banyak kesulitan dalam usahanya menciptakan perkembangan ekonomi yang lebih laju, beberapa analisis telah dibuat mengenai faktor-faktor yang dapat dipandang sebagai penghambat utama pembangunan ekonomi. Analisis itu dapatlah dipandang sebagai teori-teori yang menjelaskan tentang bentuk-bentuk hambatan terhadap usaha-usaha mempercepat pembangunan ekonomi di negara berkembang. Analisis ini disebut sebagai teori mengenai penghambat pembangunan atau biasa disebut Theories of Under Development.
Akibat perkembangan penduduk terhadap tingkat kesejahteraan.
Para ahli ekonomi pada umumnya sependapat bahwa perkembangan penduduk dapat menjadi faktor pendorong maupun faktor penghambat dalam pembangunan ekonomi. Dipandang sebagai faktor pendorong karena:
- pertambahan penduduk memungkinkan pertambahan jumlah tenaga kerja. Dengan memberikan pendidikan sebelum menjadi tenaga kerja, memungkinkan suatu masyarakat memperoleh tenaga terampil, tenaga terdidik bahkan tenaga ahli. Sehingga dalam tingkat pembangunan yang tinggi, pertambahan penduduk dapat memberikan sumbangan yang lebih besar dalam mengembangkan kegiatan ekonomi.
- Perkembangan penduduk akan memperluas pasar. Luasnya pasar barang dan jasa ditentukan oleh dua faktor penting, yaitu pendapatan masyarakat dan jumlah penduduk. Maka, jika penduduk bertambah luas pasar akan bertambah pula, dan perkembangan penduduk akan merupakan perangsang kepada sektor produksi untuk meningkatkan kegiatannya.
- Perkembangan penduduk dapat menciptakan dorongan untuk mengembangkan teknologi. Peranan ini sangat nampak di sektor pertanian, pertambahan penduduk merupakan salah satu faktor penting yang menimbulkan perbaikan teknologi pertanian di negara maju sejak dulu. Perkembangan penduduk yang bertambah cepat, bersama-sama dengan perbaikan dalam jaringan pengangkutan dan pertambahan dalam tingkat pendapatan, serta secara terus-menerus memperluas pasar hasil pertanian. Pasar yang bertambah luas ini menciptakan perangsang untuk meningkatkan produktivitas sektor tersebut dan hal ini dicapai dengan mempertinggi teknologi cara bercocok tanam.
Bank dan Lembaga Keuangan (PKOP4318) Inisiasi 2
Inisiasi 2
Assalamalaikum, salam sejahtera bagi kita semua, mari kita lanjutkan dengan tutorial yang kedua, pada kesempatan ini bahasan kita adalah dengan topic: Sistem Moneter dan Perbankan
Yang termasuk dalam sistem moneter adalah bank-bank atau lembaga-lembaga yang ikut menciptakan unang giral. Di Indonesia yang dapat digolongkan ke dalam sistem moneter adalah otoritas moneter yaitu Bank Indonesia dan bank-bank pendipta uang giral. Oleh karena itu sistem perbankan merupakanb agian integral dari suatu sistem moneter.
Yang termasuk dalam sistem moneter adalah bank-bank atau lembaga-lembaga yang ikut menciptakan unang giral. Di Indonesia yang dapat digolongkan ke dalam sistem moneter adalah otoritas moneter yaitu Bank Indonesia dan bank-bank pendipta uang giral. Oleh karena itu sistem perbankan merupakanb agian integral dari suatu sistem moneter.
Otoritas moneter sebagai lembaga yang berwenang dalam pengambilan kebijakan di bidang moneter, juga merupakan sumbser uang primer , baik bagi perbankan, masyarakat maupun pemerintah. Di samping pengeluaran uang kartal, otoritas moneter juga menerima simpanan giro dari perbankan atau pemerintah. Simpanan giro tersebut bagi otoritas moneter merupakan uang primer seasn gkan bagi bank-bank uang tersebut merupakan alat likuid. Dalam kaitan tersebut semua bank diharuskan memiliki rekening giro pada bank sentral dan mewajibkan setiap bank mempertahankan sejumlah tertentu dana dalam rekening gironya tesebut di Bank Indonesia sebagai Bank Sentral. Fungsi giro tesebut pada dasarnya adalah untuk memperlancar transaksi antar bank melalui mekanisme kliring di samping sebagai alat kebijakan moneter dalam rangka pengendalian jumlah uang beredar.
Saldo minimum yang wajib dipelihara pada bank sentral pada dasrnya merupakan pelaksanaan dari ketentuan cadangan likuiditas wajib minimum yang dikenal sebagai statutory reserverequirement. Ketentuan giro wajib minimum yang berlaku saat ini adalah 5% dari total dana masayarakat yang dihimpun bank.
Fungsi otoritas moneter dapat disebut antara lain sebagai berikut
a.mengeluarkan uang kertas dan logam
b.menciptakan uang primer
c.memelihara cadangan devisa nasional
d.mengawasi sistem moneter
Bank-bank Pencipta Uang Giral (BPUG) adalah bank yang karena jenis usahanya diperkenankan menghimpun dana dari masyarakat antara lain dalam bentuk giro. Di Indonesia hanya bank-bank umum yang diperkenankan menerima simpanan giro di samping bentuk simpanan lainnya, misalnya tabungan, deposito berjangka, penerbitan sertifikat deposito yang umumnya simpanan tesebut berjangka waktu pendek. Oleh karena itu Bank Perkreditan Rakyat (BPR) tidak digolongkan sebagai Bank-bank Pencipta Uang Giral, karena BPR, menurut undang-undang tidak diperkenankan menerima simpanan giro. Kewajiban bank umum sebagai BPUG kepada otoritas moneter adalah harus senantiasa memelihara sejumlah tertentu dana baik yang disimpan dalam kas bank maupun dalam rekening gironya di Bank Sentral. Keharusan memelihara sejumlah dana tersebut bagi bank dikenal sebagai cadangan likuiditas wajib minimum. Bagi bank, cadangan likuiditas tersebut sebenarnya meru[pakan alat likuid yang tidak likuid karena jumlah minimum tersebut harus selalu tersedia di bank sentral karena apabila kurang dari jumlah yang seharusnya tersedia menurut ketentuan akan dikenakan sanksi berupa denda di samping akan berpengaruh pada penilaian tingkat kesehatan bank yang bersangkutan oleh bank sentral. Ketentuan likuiditas wajib minimum yang saat ini berlaku di Indonesia adalah kewajiban setiap bank mempertahankan saldo giro minimum di Bank Indoensia sebesar 5% dari dana pihak ketiga. Jumlah saldo giro tersebut merupakan saldo giro wajib minimum (GWM) yang harus dipelihara oleh semua bank di Bank Indonesia.
Fungsi utama sistem moneter antara lain dapat disebutkan adalah:
a.menyelenggaakan mekanisme lalu lintas pembayaran yang efisien sehingga mekanisme tesebut dapat dilakukan secara cepat, akurat dan dengan biazya yang relatif kecil
b.melakukan fungsi intermediasi guna mempercepat pertmbuhan ekonomi
c.menjaga kestabilan tingkat bunga melalui pelaksnaan kebijakan moneter.
Untuk meningkatkan pemahaman Anda kejakan tugas berikut ini:
1. Jelaskan yang termasuk dalam sistem moneter di Indonesia
2. Apa fungsi dari saldo giro wajib minimum yang harus dipertahankan oleh semua bank di Bank Indonesia
3. Jelaskan fungsi otoritas moneter
4. Bagaimana kebijakan moneter dapat meningkatkan kesempatan kerja
2. Apa fungsi dari saldo giro wajib minimum yang harus dipertahankan oleh semua bank di Bank Indonesia
3. Jelaskan fungsi otoritas moneter
4. Bagaimana kebijakan moneter dapat meningkatkan kesempatan kerja
Bank dan Lembaga Keuangan (PKOP4318) Inisiasi 1
Inisiasi 1
Assalamalaikum, salam sejahtera bagi kita semua, mari kita lanjutkan dengan tutorial yang kedua, pada kesempatan ini bahasan kita adalah dengan topik: Fungsi sistem keuangan
Sistem keuangan pada prinsipnya adalah kumpulan pasar, institusi, peraturan-peraturan dan teknik-teknik di mana surat-surat berharga diperdagangkan, tingkat bunga ditentukan, dan jasa-jasa keuangan dihasilkan dan ditawarkan ke seluruh bagian dunia. Sistem keuangan merupakan salah satu kreasi yang paling penting dalam peradaban masyarakat modern. Tugas utamanya adalah mengalihkan dana dari penabung kepada peminjam untuk kemudian digunakan membeli barang dan jasa jasa di samping untuk investasi sehingga ekonomi dapat tumbuh dan meningkatkan standar kehidupan. Oleh karena itu sistem keuangan memiliki peran yang sangat prinsipil dalam perekonomian dan kehidupan.
Sistem keuangan mampu menentukan tingkat bunga kredit dan berapa besar jumlah kredit yang akan tersedia untuk membayar berbagai jenis barang dan jasa yang dibeli sehari-hari. System ini memberi dampak yang kuat terhadap kesehatan perekonomian. Apabila tingkat bunga kredit menjadi lebih tinggi dan loanable funds yang tersedia terbatas, maka total pengeluaran (spending) untuk barang dan jasa akan mengalami penurunan. Akibatnya, pengangguran akan meningkat dan pertumbuhan ekonomi menurun karena unit bisnis mengurangi produknya dan membaerhentikan karyawannya. Sebaliknya bilamana bunga kredit rendah dan jumlan loanable fund yang tersedia mencukupi, total pengeluaran dalam ekonomi akan meningkat, penciptaa lapangan kerja bertambah dan ekonomi dapat terakselerasi. Dengan demikian, sistem keuangan merupakan bagian integral dari system ekonomi suatu Negara.
Sistem keuangan dalam perekonomian modern memiliki sekurang-kurangnya tujuh fungsi pokok sebagai berikut:
Fungsi tabungan; sistem pasar keuangan dan lembaga keuangan menyediakan instrumen untuk tabungan, obligasi, saham dann instrumen utang lain diperjualbelikan di pasar uang dan pasar modal yang menjanjikan suatu pendapatan dan dengan resiko yang rendah bagi masyarakat penabung yang mengalir melalui pasar keuangan kemudian digunakan untuk investasi sehingga barang-barang dan jasa dapat diproduksi
Fungsi penyimpanan kekayaan; instrument keuangan yang diperjualbelikan dalam pasar uang dan pasar modal menyediakan suatu cara yang terbaik untuk menyimpan kekayaan (yaitu menahan nilai asset yang dimiliki) sampai dana tersebut dibutuhkan untuk dibelanjakan. Fungsi ini juga disebut fungsi penyimpan kekayaan . penyimpanan kekayaan dapat dilakukan dengan membeli barang misalnya mobil, namun kekayaan tersebut akan berkurang karena penyusutan dan memiliki resiko rugi. Sebaliknya obligasi, saham dan instrument keuangan lain nilainya tidak akan berkurang karena berlalunya waktu dan bahkan memperoleh penghasilan di samping resiko rugi relatif lebih kecil
Fungsi likuiditas; kekayaan yang disimpan dalam bentuk instrumen keuangan dapat dengan mudah dicairkan melalui mekanisme pasar keuangan. Obligasi atau saham dan instrument keuangan lainnya menjanjikan keuntungan dengan resiko yang relatif kecil. Pasar uang dann pasar modal menyediakan suatu cara untuk mengkonversiinstrumen-instrumen tersebut menjadi uang tunai.baga keuangan depositori menyediakan baerbagai alternatif instrumen yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi
Fungsi kredit; di samping untuk menyediakan likuiditas dan mepermudah arus tabungan menjadi invesatasi dalam rangka menyimpan kekayaan, pasar keuangan menyediakan kredit untuk membiayai kebutuan konsumsi dan investasi dalam ekonomi. Kredit merupakan pinjaman yang disertai dengan janji untuk membayar kembali di masa yang akan dating,. Konsmen membutuhkan kredit untuk membeli barang-barang misalnya, rumah, mobil dan sebagainya. Sedangkan pengusha menggunakan fasilitas kredit untuk membeli barang untuk tujuan produksi, membangun gedung, membeli mesin, membayar gaji atau membayar deviden kepada pemegang saham dan sebvagainya.
Fungsi pembayaran; sitem keuangan menyediakan mekanisme atas trasnsaksi barang dan jasa-jasa. Instrumen pembayaran yang tersedia antara lain cek, giro bilyet, kartu kredit, termasuk mekanisme kliring dalam perbankan.
Fungsi resiko; pasar keuangan menawarkan kepada unit usaha dan konsumen proteksi terhadap jiwa, kesehatan dan resiko pendapatan atau kerugian. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menjual polis asuransi
Fungsi kebijakan; pasar keuangan telah menjadi instrumen pokok yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk melakukan kebijakan guna menstabilkan ekonomi dan mempengaruhi inflasi melalui kebijakan moneter.
kebijakan moneter yang dilakukan oleh pemerintah berkaitan dengan usaha menstabilkan perekonomian dengan indikator sabilitas nilai uang, inflasi rendah, daya beli masyarakat relatif stabil dan mengalami pertumbuhan daya beli. secara makro perekonomian di Indonesia selalu bergerak turun dimana pendapatan nominal mengalami kenaikan tetapi daya beli semakin turun yang disebabkan oleh tingkat inflasi yang selalu bergerak naik
Sistem keuangan pada prinsipnya adalah kumpulan pasar, institusi, peraturan-peraturan dan teknik-teknik di mana surat-surat berharga diperdagangkan, tingkat bunga ditentukan, dan jasa-jasa keuangan dihasilkan dan ditawarkan ke seluruh bagian dunia. Sistem keuangan merupakan salah satu kreasi yang paling penting dalam peradaban masyarakat modern. Tugas utamanya adalah mengalihkan dana dari penabung kepada peminjam untuk kemudian digunakan membeli barang dan jasa jasa di samping untuk investasi sehingga ekonomi dapat tumbuh dan meningkatkan standar kehidupan. Oleh karena itu sistem keuangan memiliki peran yang sangat prinsipil dalam perekonomian dan kehidupan.
Sistem keuangan mampu menentukan tingkat bunga kredit dan berapa besar jumlah kredit yang akan tersedia untuk membayar berbagai jenis barang dan jasa yang dibeli sehari-hari. System ini memberi dampak yang kuat terhadap kesehatan perekonomian. Apabila tingkat bunga kredit menjadi lebih tinggi dan loanable funds yang tersedia terbatas, maka total pengeluaran (spending) untuk barang dan jasa akan mengalami penurunan. Akibatnya, pengangguran akan meningkat dan pertumbuhan ekonomi menurun karena unit bisnis mengurangi produknya dan membaerhentikan karyawannya. Sebaliknya bilamana bunga kredit rendah dan jumlan loanable fund yang tersedia mencukupi, total pengeluaran dalam ekonomi akan meningkat, penciptaa lapangan kerja bertambah dan ekonomi dapat terakselerasi. Dengan demikian, sistem keuangan merupakan bagian integral dari system ekonomi suatu Negara.
Sistem keuangan dalam perekonomian modern memiliki sekurang-kurangnya tujuh fungsi pokok sebagai berikut:
Fungsi tabungan; sistem pasar keuangan dan lembaga keuangan menyediakan instrumen untuk tabungan, obligasi, saham dann instrumen utang lain diperjualbelikan di pasar uang dan pasar modal yang menjanjikan suatu pendapatan dan dengan resiko yang rendah bagi masyarakat penabung yang mengalir melalui pasar keuangan kemudian digunakan untuk investasi sehingga barang-barang dan jasa dapat diproduksi
Fungsi penyimpanan kekayaan; instrument keuangan yang diperjualbelikan dalam pasar uang dan pasar modal menyediakan suatu cara yang terbaik untuk menyimpan kekayaan (yaitu menahan nilai asset yang dimiliki) sampai dana tersebut dibutuhkan untuk dibelanjakan. Fungsi ini juga disebut fungsi penyimpan kekayaan . penyimpanan kekayaan dapat dilakukan dengan membeli barang misalnya mobil, namun kekayaan tersebut akan berkurang karena penyusutan dan memiliki resiko rugi. Sebaliknya obligasi, saham dan instrument keuangan lain nilainya tidak akan berkurang karena berlalunya waktu dan bahkan memperoleh penghasilan di samping resiko rugi relatif lebih kecil
Fungsi likuiditas; kekayaan yang disimpan dalam bentuk instrumen keuangan dapat dengan mudah dicairkan melalui mekanisme pasar keuangan. Obligasi atau saham dan instrument keuangan lainnya menjanjikan keuntungan dengan resiko yang relatif kecil. Pasar uang dann pasar modal menyediakan suatu cara untuk mengkonversiinstrumen-instrumen tersebut menjadi uang tunai.baga keuangan depositori menyediakan baerbagai alternatif instrumen yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi
Fungsi kredit; di samping untuk menyediakan likuiditas dan mepermudah arus tabungan menjadi invesatasi dalam rangka menyimpan kekayaan, pasar keuangan menyediakan kredit untuk membiayai kebutuan konsumsi dan investasi dalam ekonomi. Kredit merupakan pinjaman yang disertai dengan janji untuk membayar kembali di masa yang akan dating,. Konsmen membutuhkan kredit untuk membeli barang-barang misalnya, rumah, mobil dan sebagainya. Sedangkan pengusha menggunakan fasilitas kredit untuk membeli barang untuk tujuan produksi, membangun gedung, membeli mesin, membayar gaji atau membayar deviden kepada pemegang saham dan sebvagainya.
Fungsi pembayaran; sitem keuangan menyediakan mekanisme atas trasnsaksi barang dan jasa-jasa. Instrumen pembayaran yang tersedia antara lain cek, giro bilyet, kartu kredit, termasuk mekanisme kliring dalam perbankan.
Fungsi resiko; pasar keuangan menawarkan kepada unit usaha dan konsumen proteksi terhadap jiwa, kesehatan dan resiko pendapatan atau kerugian. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menjual polis asuransi
Fungsi kebijakan; pasar keuangan telah menjadi instrumen pokok yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk melakukan kebijakan guna menstabilkan ekonomi dan mempengaruhi inflasi melalui kebijakan moneter.
kebijakan moneter yang dilakukan oleh pemerintah berkaitan dengan usaha menstabilkan perekonomian dengan indikator sabilitas nilai uang, inflasi rendah, daya beli masyarakat relatif stabil dan mengalami pertumbuhan daya beli. secara makro perekonomian di Indonesia selalu bergerak turun dimana pendapatan nominal mengalami kenaikan tetapi daya beli semakin turun yang disebabkan oleh tingkat inflasi yang selalu bergerak naik
Bank dan Lembaga Keuangan (PKOP4318) 2011.2
Ruang lingkup: Matakuliah Bank dan Lembaga Keuangan meliputi:
Pengertian bank, manajemen lembaga keuangan, sejarah perbankan, jenis/macam lembaga keuangan, lapangan usaha, lembaga penunjang, jenis perkreditan, bunga kredit, jaminan, cadangan, dan ekspansi.
Tujuan yg ingin dicapai:
Setelah pertemuan ini diharapkan mahasiswa memahami arti pentingnya Bank dan Lembaga Keuangan dalam kehidupan sehari-hari.
Manfaat Tuton:
mengikuti kegiatan tutorial online bermanfaat untuk menambah wawasan, mendorong pemikiran, memotivasi belajar, menambah pertemanan.
Format Diskusi:
Teman-teman sekalian, perlu saya kemukakan disini bahwa interaksi kita adalah diskusi intelektual, jangan sampai menyinggung hal-hal yang berkaitan dengan SARA, kita hormati diri kita masing-masing sebagai insan intelektual.
Jadwal
Interaksi kita ini dalam konteks perkuliahan, oleh karena itu, perlu teman-teman ketahui bahwa tutorial online dilakukan selama 8 (delapan) kali pertemuan.
Penilaian tutorial online dengan kriteria sebagai berikut:
Pengertian bank, manajemen lembaga keuangan, sejarah perbankan, jenis/macam lembaga keuangan, lapangan usaha, lembaga penunjang, jenis perkreditan, bunga kredit, jaminan, cadangan, dan ekspansi.
Tujuan yg ingin dicapai:
Setelah pertemuan ini diharapkan mahasiswa memahami arti pentingnya Bank dan Lembaga Keuangan dalam kehidupan sehari-hari.
Manfaat Tuton:
mengikuti kegiatan tutorial online bermanfaat untuk menambah wawasan, mendorong pemikiran, memotivasi belajar, menambah pertemanan.
Format Diskusi:
Teman-teman sekalian, perlu saya kemukakan disini bahwa interaksi kita adalah diskusi intelektual, jangan sampai menyinggung hal-hal yang berkaitan dengan SARA, kita hormati diri kita masing-masing sebagai insan intelektual.
Jadwal
Interaksi kita ini dalam konteks perkuliahan, oleh karena itu, perlu teman-teman ketahui bahwa tutorial online dilakukan selama 8 (delapan) kali pertemuan.
Penilaian tutorial online dengan kriteria sebagai berikut:
- Mahasiswa akan mendapat nilai sebesar 20% bila hanya membuka, membaca, tidak memberi komentar, tanggapan, bertanya tiap inisiasi
- Mahasiswa akan mendapat nilai sebesar 30% bila hanya membuka, membaca, bertanya, memberi komentar, menyampaikan gagasan, ide, jalan keluar permasalahan tiap inisiasi
- Mahasiswa akan mendapat nilai sebesar 50% bila hanya mengerjakan tugas dengan baik dan benar tiap tugas.
- Mahasiswa akan mendapat nilai sebesar 100% bila membuka, membaca, bertanya, memberi komentar, menyampaikan gagasan, ide, jalan keluar permasalahan dan mengerjakan tugas dengan baik dan benar tiap inisiasi dan tugas.
Need Assesment:
Apa yang harus saya lakukan agar dapat membantu kelancaran Anda dalam kegiatan tutorial online?
Tips:
- Leo Tolstoy —► Semua orang berpikir untuk mengubah dunia.. Tapi tak satupun berpikir untuk merubah dirinya sendiri.
- Orang bodoh adalah orang yang selalu mengatakan “nanti, besok, atau menunda pekerjaan”, sedangkan orang cerdas adalah orang yang bekerja secara professional yang tidak dilakukan orang bodoh”.
- Lakukan kegiatan tutorial online ini oleh Anda sendiri, karena Andalah yang belajar, Anda tidak akan memperoleh nilai lebih bila tutorial online ini dikerjakan oleh orang lain.
- Belajar mandiri bukan beraarti Anda belajar sendiri ! Anda dapat mencari bantuan kepada siapa saja untuk memecahkan masalah yang Anda hadapi, begitu pula untuk tutorial Online, anda bisa berkonsultasi, tukar pendapat kepada orang lain yang mempunyai kemampuan sehingga Anda akan memperoleh pengetahuan dengan benar permasalahan yang Anda hadapi
Pemanasan:
- Bayangkan jika dalam kehidupan kita tidak ada lembaga bank dan lembaga keuangan? Berikan komentar yang lugas dan komprehensif, saya tunggu ya teman-teman.
- Anda mempunyai rekening di Bank, apa alasannya dan secara psikologisapa yang akan Anda lakukan terhadap rekening tersebut!
Sampai bertemu.
- Makna dari Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998
- Dampak dari Unang-undang Nomor 23 Tahun 1999
- Tiga pilar agar Bank Indonesia dapat menjalankan tugas dengan baik
- Pengertian Bank indonesia sebagai lendert of the last resort
- Tugas dari Bank Indonesia
- Fungsi pengawasan terhadap Bank Indonesia
Inisiasi 1 | |
Inisiasi 2 |
Tugas Bahasa Indonesia 2011.1 (MKDU4110)
Tugas 1
Silakan Anda membuat karangan tentang pengalaman Anda dalam menggunakan Bahasa Indonesia di tempat kerja dan di lingkungan keluarga. Karangan berisi 250 - 300 kata dan kirimkan melalui media ini.
Selamat mengerjakan tugas !
Tugas 2
Silakan Anda membuat karangan tentang pengalaman Anda dalam menggunakan Bahasa Indonesia di tempat kerja dan di lingkungan keluarga. Karangan berisi 250 - 300 kata dan kirimkan melalui media ini.
Selamat mengerjakan tugas !
Tugas 2
Teman-teman mahasiswa tuton, tugas ke-2 adalah Anda ditugaskan melakukan wawancara dengan teman sejawat, atasan, atau anggota keluarga (pilih salah satu saja) tentang motivasi hidup. Kemudian hasil wawancara tersebut Anda tuliskan dalam bentuk transkrip hasil wawancara dengan format penulisan sebagai berikut:
Topik:
Hari, Tanggal:
Narasumber:
Nama Anda (P): Pertanyaan
Nama Narasumber (N): Jawaban
Nama Anda (P): Pertanyaan
Nama Narasumber (N): Jawaban
Nama Anda (P): Pertanyaan
Nama Narasumber (N): Jawaban
dan seterusnya.
Kirimkan transkrip tersebut ke folder Tugas 2 karena berdasarkan pengalaman pengiriman Tugas 1, saya kira Anda sudah memahami cara mengirimkan Tugas 2 ke folder Tugas 2, bukan ke forum atau email.
Terima kasih dan selamat mengerjakan tugas.
Selasa, 04 Oktober 2011
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Arti penting analisis laporan keuangan
Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Bagi pihak manajemen: untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, kompensasi, pengembangan karier
2. Bagi pemegang saham: untuk mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan, keamanan investasi.
3. Bagi kreditor: untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi utang beserta bunganya.
4. Bagi pemerintah: pajak, persetujuan untuk go public.
5. Bagi karyawan: Penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keamanan kerja
PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang berisi data-data keuangan. Data-data keuangan ini digunakan untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan menurut Sawir (2005:2) adalah sebagai berikut:
a. menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi,
b. laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu,
c. laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Manfaat Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk mendapatkan informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti jika diperbandingkan dan dianalisis lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang dapat mendukung keputusan yang diambil. Menurut Statement of Financial Accounting Concept No. 1, tujuan dan manfaat laporan keuangan adalah:
1) Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang dapat membantu investor, kreditor dan pengguna lainnya yang potensial dalam membuat keputusan lain yang sejenis secara rasional.
2) Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang dapat membantu investor, kreditor, dan pengguna lain yang potensial dalam memperkirakan jumlah waktu dan ketidakpastian penerimaan kas di masa yang akan datang yang berasal dari pembagian deviden ataupun pembayaran bunga dan pendapatan dari penjualan.
3) Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang sumber daya ekonomi perusahaan. Klaim atas sumber daya kepada perusahaan atau pemilik modal.
4) Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang prestasi perusahaan selama satu periode. Investor dan kreditor sering menggunakan informasi masa lalu untuk membantu menaksir prospek perusahaan.
Menurut PSAK (2004) pihak-pihak yang memanfaatkan laporan keuangan adalah (IAI, 2004) :
1) Investor. Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
2) Karyawan. Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
3) Pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
4) Pemasok dan kreditor usaha lainnya. Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
5) Pelanggan. Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau tergantung pada perusahaan.
6) Pemerintah. Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaanya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena ini berkepentingan dengan aktivitas perusahaan, mereka menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
7) Masyarakat. Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan(trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
KETERBATASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
1. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan memenuhi kebutuhan pihak tertentu. Informasi disajikan untuk dapat digunakan semua pihak. Sehingga terpaksaselalu meperhatikan semua pihak pemakai yang sebenarnya mempunyai perbedaan kepentingan.
2. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunan ttafsiran dan berbagai pertimbangan dalam memilih alternative dari berbagai pilihan yang ada yang sama- sama dibenarkan tetapi menimbulkan perbedaan angka laba maupun asset
3. Akuntansi tidak mencakup informasi yang tidak material. Demikian pula penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan. Batasan terhadap istilah dan jumlah agar kabur.
4. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengeni penilaian suatu pos maka lazimnya dipilih alternative yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil. Dalam keadaan lain disebutkan jika ada indikasi rugi maka harus dicatat tetapi jika ada indikasi laba tidak dicatat. Sehingga ada holding gain yang tidak diungkapkan.
5. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan pemakai laporan diasumsikan memahami baasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.
6. Akuntansi didominasi informasi kuantitatif. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantitatifkan umumnya diabaikan. Namun bisa saja informasi kuatitatif dapat gambaran atau indiksi informasi kualitatif.
7. Perubahan dalam tenaga beli uang jelas ada akan tetapi hal ini tidak tergambar dalam laporan keuangan
Kelemahan analisis laporan keuangan
1. Analisis laporan keuangan didasarkan pada laporan keuangan oleh karenanya kelemahan laporan keuangan harus selalu diingat agar kesimpulan dari analisis itu tidak salah.
2. Objek analisis laporan keuangan hanya laporan keuangan. Untuk menilai suatu laporan keuangan tidak cukup hanya dari angka-angka laporan keuangan. Kita juga harus melihat aspek lainnya seprti tujuan perusahaan, situasi ekonomi, situasi industri, gaya manajemen, budaya perusahaan dan budaya masyarakat.
3. Objek analisis adalah data histories yang menggambarkan masa laud an kondisi ini bisa berbeda dengan kondisi masa depan.
Jenis Laporan Keuangann
Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan biasanya terdiri:
a. Neraca: laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu menunjukkan posisi keuangan (aktiva, utang dan modal) pada saat tertentu. Tujuan neraca adalah menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu di mana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender (misalnya pada tanggal 31 Desember 200x)
b. Laporan laba rugi: suatu laporan yang menunjukkan pendapatan dari penjualan, berbagai biaya, dan laba yang diperoleh oleh perusahaan selama periode tertentu
c. Laporan saldo laba: menunjukkan perubahan laba ditahan selama periode tertentu.
d. Laporan arus kas: Menujukkan arus kas selama periode tertentu.
e. Catatan atas laporan keuangan: berisi rincian neraca dan laporan laba rugi, kebijakan akuntansi, dan lain sebagainya.